Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merasa

11 Juni 2019   05:01 Diperbarui: 11 Juni 2019   06:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita masih terperangkap pada hari yang sama
Selalu menghitung angka-angka
Menulis kalimat-kalimat puja
Dan mencibir pada kubangan noda

Sesudah itu, lelah dan merana
Namun tak juga pindah dari malam gelap gulita
Nominal menapaki pagi dengan berseri
Atau menerjang siang hari mengajak yang lain berlari

Tidak kita lakukan
Kita takut kelelahan
Lihatlah elang yang terbang
Seberangi samudera hanya dengan dua sayapnya

Kita hanyalah debu diantara butir pasir di lautan
Jadi jangan kita risaukan
Tak ada pun kita tak merubah apa pun
Hanya merasa dan perasaan itu adalah dusta

(Sungai Limas, 11 Juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun