Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Penantian

30 Mei 2019   03:25 Diperbarui: 30 Mei 2019   05:42 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di waktu senggang jalan ini
Banyak kaki laju berlari
Ketika tangisan tertiup kembang api

Pada simpang tiga ia mencari
Lelah menanti dalam hening dan sepi
Tas sandang berat dalam pikulan
Tetap ditahan jadi semangat penantian

Dan, kantuk belum cukup membuatnya menyerah
Hilangkan gundah
Lalu, tertawa renyah

Selang beberapa saat kemudian ia berteriak
Siapa yang berani
Aku sudah siap mati!
Jika kalian mengikuti, bawa bekal sebanyak yang kau ingini

Aku akan nanti
Sebelum lelah ini menyelimuti

(Sungai Limas, 30 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun