Di ujung senja kutitip pesan. Bersama desir angin senja kusampaikan surat untukmu malam. Ada sejumput asa ingin diukir bersama. Melintasi ruang mimpi bersama pelukmu.
Engkau hadir menggantikan siang. Hadirmu dinanti segenap insan. Engkau selimut dari segala lelah dan letih. Tempat bersandar di kala gundah gulana.
Wajah lembutmu menenangkan jiwa-jiwa gelisah. Jentikan jemarimu membawa insan lelap dipeluk mimpi. Tegur sapamu membalut setumpuk asa di dalam kalbu, hingga tumpukan itu memenuhi ruang nuraniku.
Suara penyeru gagah menghiasi suasanamu. Hadirmu membawa bait-bait syahdu dalam memuji Tuhan. Dalam temaram cahayamu, kuhambakan diri kepada pada Sang Pencipta alam
Andaikan engkau setia temaniku terjaga di ujung waktu, niscaya kuukir indah bersama lantunan syahdu selaksa pinta. Kerinduan ini membuncah di ujung pundakmu, bersama kita mengais butiran-butiran cinta kasih-Nya.
(Sungai Limas, 29 Maret 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H