Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hancur

25 Maret 2019   18:41 Diperbarui: 25 Maret 2019   19:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

/1/
Mendapat teguran atas pekerjaan yang dilakukan benar sungguh menyakitkan
Otak diputar, hati hadir penuh tak dinilai
Semangat bangga tidak juga mendapat senyuman apalagi tawa

Silakan ajukan sapa
Ajukan protes di mana-mana
Pagi siang sore atau malam juga
Aku tidak mengapa

/2/
Persiapan bukan tidak dilakukan
Akal banyak dilancarkan
Belajar pengalaman dikerahkan
Hasilnya nol dan serampangan

Menarik lagi
Tangan teman ajak membantu ajari
Ambilkan dari sana sini
Tetap tak berarti

/3/
Lihatlah
Ketika seorang bocah datang bawa mainan
Tersenyum bahagia
Harap hanya sebuah pujian

Tak ada
Ditatap pura-pura tak terlihat
Senyum pun tidak
Apalagi ucapan selamat

Bocah pergi
Melempar mainan jauh dari sini
Berlari menangisi
Salah bocah adalah karena tak tau diri

(Sungai limas, 25 Maret 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun