Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat untuk Rembulan

24 Maret 2019   11:01 Diperbarui: 24 Maret 2019   11:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat ini kulayangkan, terkhusus buatmu rembulan. Rindu hati sudah tak tertahan, buat berjumpa dirimu seorang.

Langit cerah berhias taburan bintang. Kerlipan bintang dituntun cahaya rembulan, hingga menembus relung hati yang dalam.

Akulah awan perindu sejati rembulan. Resah menanti karena hatiku telah tertawan. Jangan biarkan diriku berlalu tanpa arah tujuan. Setia menatap langit, walau hadirmu hanya bayangan.

Wajah rembulan terbayang selalu. Pancaranmu menyejukkan kalbu. Membasuh segenap pilu. Janganlah nanti cepat berlalu.

Akulah awan sang perindu rembulan. Tutur bahasamu membawa kedamaian. Jentikan tanganmu menepis segala keburukan. Senyum manismu menghapus segala dugaan.

Padamu rembulan, bacalah surat dalam segenap ungkapan. Tersusun dalam bait-bait kerinduan. Akulah awan perindu rembulan, namun rasa kita tetap tunduk pada kehendak Tuhan.

(Sungai Limas, 24 Maret 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun