Suara penyeru lantang memanggil. Bangunkan tubuh-tubuh menggigil. Alunan suara penyeru memecah sunyi. Siap mengisi rongga dada yang terpasung sepi. Adakah yang sudi penuhi undangan? Jiwa-jiwa lelah terbaring dibuai dengkuran.
Undangan sang penyeru menyelusup kalbu. Segarkan kembali oase jiwa yang lesu. Segera bangkit basuh tangan dan wajah. Sejukkan kembali ruang dada dari amarah.
Penuhilah undangan langit segera, niscaya penghuni langit dan bumi akan membuka pintu cinta. Tegakkan punggung di segenap asa. Luruhkan wajah di segenap cinta, dan tengadahkan tangan di segenap pinta. Biarkan keluh kesah tercurah penuh kepada-Nya.
Subuh akan segera berlalu, jangan sampai hanya tersisa pilu. Gunakan sisa subuh berhanyut ria, dalam desah puja puji kepada-Nya. Ingatlah dunia tempat persinggahan semata, kampung akhirat adalah tujuan utama.
(Sungai Limas, 22 Maret 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H