Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peristiwa Subuh

22 Maret 2019   17:07 Diperbarui: 22 Maret 2019   17:15 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.gerrysjourney.ca

Suara penyeru lantang memanggil. Bangunkan tubuh-tubuh menggigil. Alunan suara penyeru memecah sunyi. Siap mengisi rongga dada yang terpasung sepi. Adakah yang sudi penuhi undangan? Jiwa-jiwa lelah terbaring dibuai dengkuran.

Undangan sang penyeru menyelusup kalbu. Segarkan kembali oase jiwa yang lesu. Segera bangkit basuh tangan dan wajah. Sejukkan kembali ruang dada dari amarah.

Penuhilah undangan langit segera, niscaya penghuni langit dan bumi akan membuka pintu cinta. Tegakkan punggung di segenap asa. Luruhkan wajah di segenap cinta, dan tengadahkan tangan di segenap pinta. Biarkan keluh kesah tercurah penuh kepada-Nya.

Subuh akan segera berlalu, jangan sampai hanya tersisa pilu. Gunakan sisa subuh berhanyut ria, dalam desah puja puji kepada-Nya. Ingatlah dunia tempat persinggahan semata, kampung akhirat adalah tujuan utama.

(Sungai Limas, 22 Maret 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun