Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat untuk Bintang

13 Maret 2019   19:20 Diperbarui: 13 Maret 2019   19:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini, tak lelah kugores pada hiasan kertas, dalam selaksa pujian tiada batas. Indah rupamu lembut menawan, hati siapa yang tak tertawan. Wujud indah makhluk ciptaan Tuhan.

Di teras ini kuterkesima. Kerlipan cahayamu menembus sukma, merangkul raga tersedu lirih di ruang hampa. Walau tiada pesan pasti di antara kita, biarlah cukup berjanji di hati saja. Meski suatu hari kita lupa melukis awan, namun teguh menjentikkan hujan.

Sekejap kumendesah. Tak cukup rangkaian kata mewakili segenap puji, untuk dipersembahkan pada bintang setia berdikari. Ucap lisanmu tak penah ingkar janji, rangkul jiwa-jiwa kosong jadi terayomi. Raga rapuhpun segar kembali.

Sekali lagi kutatap langit. Acapkali gulita mencengkram nurani, tegas menghempas bagai tirani. Hadirmu patahkan gulita yang merantai sepi, tutur lisanmu lembut ajak untuk kembali, menuntun pada sebuah refleksi diri.

Dan malam pun berlalu. Biar bulan enggan menemani, surat ini tetap kami titipkan di sudut malam. Sosokmu bintang sudah tak bermisteri, hingga jiwa kami menunggu di ujung hari. Desah rindu ini tanpa emosi, di setiap abjad malam kami menanti.

(Sungai Limas, 13 Maret 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun