Puisi ini kutulis saat termenung
Coba lukiskan panorama hati yang tenang
Tiada ada sisipkan rima pilihan
Kata tersusun hanya mewakili perasaan
Dalam hujan menderas
Disela lengkingan sahutan petir
Kualirkan segenap warna pikiran
Menjadi sebuah puisi tanpa judul
Biarpun puisi ini nampak jadul
Biarpun puisi ini tiada makna berarti
Namun aku tetap bersyukur
Masih diberi nikmat alirkan segenap rasa
Bersyukur atas nikmat menulis membaca
Curahkan segenap rasa di atas asa
Jemputlah mimpi ke dalam nyata
Biaskan nyata ke penjuru semesta
Jangan lelah dalam oase berpikir
Goyangkan pena hingga terukir
Gores indah puisi meski getir
Tetap semangat ujian hidup selalu hadir
(Sungai Limas, 28 Januari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H