Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Persimpangan Jalan

22 Januari 2019   15:28 Diperbarui: 22 Januari 2019   15:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar  warna cantik menggoda
Kepakkan sayap penuh pesona
Pikat tiap mata memandang mesra
Setia berdendang bersama angin surga


Rupa menawan pikat setiap hati
Liuk lincah terbang menari
Panas hujan setia menanti
Hingga letih di ujung hari

Begitu berulang kali
Tetap tersenyum ketika luka di hati
Terhempas koyak moyak nyeri
Bangun asa lekat dipatri

Ketika kau lelah jalani malam
Perih tertusuk duri mencekam
Coba bangkit dari lumpur hitam
Biar terbang masa-masa kelam

Ketika noda hitammu terus mengejar
Hempasan salah kian bergetar
Selimut debu coba dilempar
Persimpangan berliku ditatap nanar

Luruskan arah langkah maju segera
Biar beribu fitnah mendera
Hentakkan suara tutup telinga
Jangan toleh persimpangan saja

Yakinlah masih ada cahaya
Sucikan jiwa leburkan dosa
Pintu taubat masih terbuka
Genggam erat tali hijrah segera

Sungai Limas, 22 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun