Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Separuh Baya

14 Januari 2019   18:08 Diperbarui: 14 Januari 2019   18:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemericik air sontak membuatku terjaga
Hempasan tetesannya memecahkan suasana
Kutempel telinga ke sisi tembok tua
Apa gerangan terjadi di sana

Sesayup lirih lantunan syahdu
Mengiringi tiap detik malam berlalu
Menggetarkan seluruh urat nadiku
Merasuk hebat ke dalam sukmaku

Perempuan separuh baya...
Aku tak pernah mengenal dirimu
Kau datang dua hari yang lalu
Terseok lunglai kau sapa diriku
Untuk menginap dalam seminggu

Kerut wajahmu nampak sedih mendera
Wajah cantikmu tak lagi sempurna
Hanya tersisa bilur-bilur luka
Lebam merah bertebar tanpa pesona

Perempuan separuh baya...
Kini aku tahu siapa dirimu
Kisah hidupmu berbalut pilu
Butiran debu disela reruntuhan sendu
Tangisan pecah di setiap malam berlalu

Hijrah dari genangan lumpur dosa
Akan selalu datang ujian mendera
Tetap tabah biar dalam derita
Demi menuju ridha Sang pencipta semata

Aku yakin dan jua percaya
Jemputlah hidayah biar di luar logika
Semangat kalbu gairah membara
Hanya bersandar pada zat Maha Perkasa

Sungai Limas, 14 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun