Jika kita perhatikan dengan seksama, ternyata tidak ada suatu hal di dunia ini yang benar-benar diperoleh dengan instan---kecuali anugerah dari Tuhan; bahkan sebungkus mi kemasan dengan label istan sekalipun.
Mengonsumsi mi kemasan berlebihan ternyata tidak baik buat kesehatan. Demikian juga dengan hidup. Jika terlalu banyak berharap dan menikmati segala sesuatu yang instan maka akan berpengaruh pada buruknya kualitas diri; baik itu menyangkut kesehatan fisik maupun mental.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan berkualitas butuh proses yang berkualitas juga, baik skill, kepandaian, kesuksesan karir, dan lain-lain.
Hidup akan bermakna jika kita bisa menikmati proses dalam setiap hal yang kita hadapi. Proses itu akan membentuk kita manjadi pribadi yang berkualitas dan tidak gampangan. Karena itu, jangan heran ketika seseorang melamar pekerjaan, salah satu hal yang ditanyakan adalah pengalaman kerja.
Belajarlah bahwa mi instan sekalipun tidak benar-benar instan. Istilah instan hanya sebatas durasi waktu yang singkat dalam suatu proses. Istan bukan berarti pasif, tetapi tetap aktif melakukan sesuatu yang bermakna dalam hidup.
"Hidup itu tentang sebuah perjalanan, caramu menjalaninya, dan caramu memberi arti pada perjalananmu itu"_Wilz Kanadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H