Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ugal-Ugalan Merayakan Kelulusan di Tengah Pandemi, Bangga atau Malu?

4 Mei 2020   20:26 Diperbarui: 4 Mei 2020   20:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir minggu lalu, tepatnya hari sabtu merupakan hari besar dan bersejarah bagi para siswa SMA/SMK yang baru saja lulus. Hari besar ini merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh mereka. Perjuangan selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Semantara adik-adiknya yang ada di bangku SD maupun SMP juga sedang menantikan hari besarnya.

Kelulusan menandakan perubahan besar. Kelulusan juga berarti peralihan status. Status siswa putih-merah berubah menjadi siswa putih-biru, putih-biru menjadi putih-abu-abu, dan yang putih-abu-abu menjadi masyarakat bebas atau menjadi mahasiswa dan mahasiswi.

Kelulusan ini dirayakan dengan berbagai bermacam cara. Ada yang merayakannya dengan biasa-biasa saja. Tetapi ada juga yang merayakannya dengan luar biasa, hingar-bingar, bahkan ugal-ugalan yang meresahkan masyarakat.

Cara yang terakhir merupakan hal yang sudah lazim di kalangan pelajar Indonesia pada umumnya. Corat-coret seragam, pawai motor, kebut-kebutan, pesta miras (minuman keras), dan hal-hal sembrono lainnya yang membuat kita geleng-geleng kepala. Akibat ulah mereka sendiri, tidak jarang sampai memakan korban jiwa. Sungguh tindakan yang tidak terpuji.

Biasanya untuk mencapai kelulusan siswa harus menempuh beberapa tahap ujian. Akan tetapi, kelulusan tahun ini benar-benar sangat berbeda. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kelulusan tahun ini dianggap yang paling mudah. Pasalnya siswa tidak perlu bersusah payah mengikuti ujian. Mereka "diluluskan" begitu saja akibat wabah Corona yang sedang merajalela. "Benar-benar berkah!", mungkin demikian kata sebagian siswa.

Lalu pantaskah kelulusan tahun ini dirayakan dengan cara ugal-ugalan? Corat-coret seragam? Kebut-kebutan dan lain sebagainya? Jawabannya, sangat tidak pantas!

Kelulusan menjadi hak setiap orang yang mengikuti pendidikan tertentu. Kelulusan juga merupakan sesuatu yang pantas didapatkan dan pantas pula dibanggakan. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa yang tidak pantas dilakukan adalah cara perayaan yang salah dan cenderung mengganggu ketentraman masyarakat.

Ada yang bergurau dengan mengatakan, "Lulus jalur virus kok bangga?". Kalimat ini terkesan mengejek dan akan dipahami dengan arti yang sempit. Kalimat ini juga akan ditafsirkan negatif oleh sebagian orang. Tetapi dalam arti yang lebih luas, frasa ini ada benarnya juga.

Bagi orang yang paham dan sadar, kelulusan kali ini tidak perlu dirayakan dengan heboh. Tidak perlu ugal-ugalan dan norak. Bagi yang melakukan itu seharusnya malu–tidak ada usaha yang layak disombongkan dengan hura-hura.

Kelulusan tahun ini wajib dan patut disyukuri. Entah lulus jalur virus atau apapun sebutannya, itu bukanlah sebuah masalah. Setiap hal dan momen ada keunikannya masing-masing. Corona hanyalah sebuah momentum yang tidak tepat bagi para siswa saat ini.

Di tengah pandemi Corona saat ini sangat berbahaya untuk berkumpul dan merayakan kelulusan. Potensi penularan akan semakin besar. Tentu bukanlah suatu hal yang diharapkan terjadi. Ini bukan tentang diri sendiri tetapi juga menyangkut orang lain di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun