Sambal Lu'at memiliki rasa pedas dan asam serta aroma yang kuat. Selintas, Sambal Lu'at ini memang terlihat mirip dengan Sambal Matah dan Sambal Dabu-Dabu khas Manado.
Sambal Lu'at diracik dengan bahan-bahan dasar seperti cabai, bawang, jeruk nipis, terasi, daun bawang, daun ketumbar, tomat, dan tambahan garam atau gula sebagai penambah rasa.
Jagung Bose dan sambal Lu'at sulit dijumpai di tempat lain, apalagi di luar NTT. Dibandingkan dengan sambal Lu'at, jagung Bose lebih sulit ditemukan. Hal ini karena alat maupun proses pembuatannya yang khas dan merupakan keahlian masyarakat daerah Timor.
Dalam adat masyarakat Timor, jagung Bose dan sambal Lu'at harus ada dalam setiap hidangan. Jagung Bose dan sambal Lu'at merupakan pilihan pertama dan utama. Selezat apapun makanan lain, tidak lebih nikmat dari jagung Bose dan sambal Lu'at.
Sedemikian nikmatnya, ada sebuah lagu daerah Timor yang bercerita tentang jagung Bose dan sambal Lu'at. Lagu ini diberi judul 'Jagung Bose'. Sepenggal liriknya berbunyi:
Jagung Bose dengan santan kelapa,
daging se'i, bumbu kurus, deng Lu'at
Dari lirik ini dapat disimpulkan bahwa jagung Bose dan sambal Lu'at merupakan sebuah kudapan yang nikmat jika dihidangkan dalam satu paket.
Bagi perantau Timor, makanan yang paling dicari ketika pulang kampung adalah "makanan surga ini"--jagung Bose dan sambal Lu'at. Karena itu bagi para perantau Timor, jagung Bose dan sambal Lu'at menjadi salah satu hal yang paling dirindukan saat berada di perantauan.
Jagung Bose dan sambal Lu'at adalah makanan tradisional turun-temurun dari nenek moyang Atoin Meto (sebutan bagi orang Timor). Oleh karena itu, pesan bagi anak Timor, "Sejauh mana pun engkau pergi, jangan lupakan asalmu, jangan lupakan makananmu. Jagung Bose dan sambal Lu'at selalu di hati".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI