Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toleransi, Budaya Nusantara Pemersatu Bangsa

27 November 2019   20:32 Diperbarui: 27 November 2019   20:40 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau. Indonesia juga kaya akan alam, suku, ras, kebudayaan dan bahasa. Selain suku, ras, bahasa, dan kebudayaan, Indonesia juga memiliki varian agama yang cukup banyak. 

Ada enam agama besar di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen (Katolik), Protestan, Hindu, Buddha, dan juga Konghucu. Keenam agama ini tersebar di seluruh pelosok Nusantara dan juga diakui oleh negara. 

Selain enam agama besar ini, terdapat juga banyak agama suku. Keberagaman Indonesia ini sangat terkenal bahkan diakui oleh dunia Internasional.

Dinamika negara ini pun tidak terlepas dari keberagaman bangsa yang besar ini, baik sejak zaman kerajaan-kerajaan Nusantara, zaman penjajahan kolonialisme, zaman pasca kemerdekaan, bahkan hingga saat ini. Jika dilihat dari sejarahnya, keberadaan bangsa ini sendiri dipengaruhi oleh keberagaman bahkan dasar negera ini juga dibentuk atas dasar keberagaman.

Kendati negara yang beragam ini, Indonesia termasuk negara paling toleran di dunia. Sikap toleransi ini sudah ada sejak zaman dahulu kala dan terus diajarkan turun-temurun dan menjadi budaya Bangsa Indonesia hingga saat ini.

Berbicara tentang toleransi, kita kita tidak bisa menutup mata dengan kondisi  Bangsa Indonesia akhir-akhir ini. Dalam beberapa waktu terakhir ini, negara kita digoncang dengan berbagai macam masalah dan konflik, salah satunya adalah sikap toleransi antar masyarakat yang mulai tidak 'sehat' dan merusak persatuan bangsa.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi sikap intoleransi ini, mulai dari ketidaksepahaman ideologi, kurangnya wawasan kebangsaan, perbedaan pilihan, dan lain sebagainya.

Intoleransi semakin diperparah dengan munculnya pemahaman dan idealisme baru yang tidak sejalan dengan ideologi negara ini. Paham-paham baru tersebut membuat kondisi sosial bangsa Indonesia menjadi tidak kondusif. 

Tidak hanya itu saja, paham-paham radikal yang merasa diri paling benar (bahkan lebih benar dari ideologi Negara Indonesia) justru membuat tembok pembatas yang tebal dan mengeksklusifkan diri dari keberagaman bangsa. Paham-paham radikal seperti ini justru tidak lagi menganggap Pancasila dan UUD 1945 sebagai patokan.

Intoleransi membuat Indonesia menjadi terkotak-kotak. Banyak insiden yang terjadi sebagai akibat dari sikap intoleransi seperti kerusuhan antar suku, perusakan tempat-tempat ibadah, rasisme dalam olahraga, dan lain sebagainya (masih banyak kasus-kasus yang tidak perlu disebutkan secara eksplisit).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun