Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

How is The Future of World Life?

2 November 2019   10:47 Diperbarui: 2 November 2019   13:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia sekarang berkembang dengan sangat cepat. Memasuki era revolusi industri 4.0 atau era digitalisasi (digitalization age) yakni mencakup Internet of Thing (IoT), digital economy, Artificial Intellegence (AI), big data, robotic, percetakan 3D, rekayasa genetika, dan lain sebagainya. Perkembangan dunia bahkan tidak lagi dihitung dengan kurun abad atau tahun melainkan dalam hitungan detik.

Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt (1736-1819) pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1769, perkembangan revolusi industri terus berkembang dengan pesat hingga detik ini (saat Anda membaca tulisan ini). Perkembangan revolusi industri ini juga turut mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Tidak terhitung berapa banyak teknologi yang diciptakan manusia mulai dari teknologi sederhana sampai teknologi yang complicated. Semua itu memiliki dampak yang baik maupun buruk.

Karena itu muncul pertanyaan, Bagaimana dengan teknologi di masa depan? Apa yang akan terjadi dengan kehidupan manusia? Bagaimana dengan pekerjaan manusia; apakah akan semakin sulit atau semakin mudah?

Banyak prediksi dan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Berikut ini adalah beberapa hal yang diprediksi 'mungkin' terjadi di masa depan.

Everything is integrated, not independent

Integrated, not independent (terintegrasi, bukan mandiri). Sebagian orang akan meragukan statement ini. Tidak salah juga jika Anda merupakan salah satu yang turut menentang statement ini. Mereka yang menentang pernyataan ini akan mengatakan bahwa untuk maju, seseorang harus bisa struggle untuk 'mandiri' (independent) dan jangan bergantung pada orang lain. Pemikiran seperti ini tidak ada salahnya. Why? Itu kontekstual dengan kehidupan saat ini.

Integrated system
Integrated system

Bagaimana  dengan di masa depan? Akankah kita tetap atau masih harus independent? Jawabannya adalah tidak!

Di masa depan setiap orang tidak lagi orang yang akan bekerja sendiri-sendiri tetapi semuanya akan teritegrasi satu sama lain. Setiap orang atau individu akan bekerja atau melakukan apapun itu sesuai potensi dan kelebihannya masing-masing dan semua potensi personal itu akan dikolaborasikan atau terintegrasi  satu sama lain untuk mencapai tujuan. Hal ini bukan tanpa alasan. Sistem pendidikan saat ini juga mengarah pada penekanan dalam hal pengembangan potesi diri agar maksimal di masa mendatang.

Dampak dari integrated adalah manusia tidak akan berlomba-lomba untuk saling bersaing satu dengan yang lain untuk memonopoli pekerjaan. Yang dibutuhkan adalah bagaimana suatu individu bisa bertanggung jawab dan bekerjasama dengan baik dalam satu system.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun