Mohon tunggu...
Eka Putra Cendana
Eka Putra Cendana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menerjemahkan hidup melalui jari-jemari, menapaki bumi dengan kaki imajinasi sampai sudut yang paling jauh dan terjepit, menerawang logika dengan cahaya sains serta iman. dan aku tetap disini, di rumahku, di depan komputer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layang-layang, Melayang

13 Juni 2013   16:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layang-layang
selayang pandang
melayang...

Layang-layang
diulur tali dan waktu
semakin jauh semakin kerdil
menari tak terarah
kesana makin gundah

Layang-layang
angin perkasa meregang dawai
benang terpisah nyawa
putus tak tau arah
lenyap dalam hampa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun