Pilgub DKI Jakarta 2024 semakin mendekati, namun elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur masih tetap bisa goyang. Pasangan RK-Sus, Dharma-Kun, dan Pram-Rano yang telah menyatakan diri sebagai calon, masih harus menempuh banyak cobaan sebelum benar-benar dipercaya untuk memimpin Jakarta di masa depan.
Berbicara tentang mengapa dan bagaimana elektabilitas pasangan calon tersebut masih bisa goyang, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.Â
Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah latar belakang sejarah kemenangan dan kekalahan pada pilgub sebelumnya, isu-isu politik dan sosial terkini yang mempengaruhi elektabilitas, keberhasilan dan kegagalan program yang dilakukan oleh kepala daerah sebelumnya, aktivitas dan pandangan publik terhadap kandidat kepala daerah yang bersangkutan, kinerja partai politik yang mendukung masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, upaya promosi dan kampanye dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, dampak dari celeb politik dan figur masyarakat yang terjun ke dunia politik dalam pilgub tersebut, faktor eksternal yang mempengaruhi situasi politik dan lain-lain.
Latar Belakang Sejarah Kemenangan dan Kekalahan pada Pilgub Sebelumnya Sejarah kemenangan dan kekalahan pada pilgub sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2024. Jakarta sebagai salah satu daerah metropolitan terbesar di Indonesia, selalu menjadi perhatian utama dalam dunia politik.Â
Dalam Pemilihan Gubernur Jakarta yang terakhir pada tahun 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.Â
Namun demikian, sejarah kemenangan dan kekalahan pada pilgub sebelumnya bukanlah jaminan bahwa pasangan calon yang pernah menang akan menjadi pemenang kembali di waktu berikutnya.
Isu-Isu Politik dan Sosial Terkini yang Mempengaruhi Elektabilitas Isu-isu politik dan sosial terkini juga memiliki pengaruh besar terhadap elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.Â
Beberapa isu yang sedang mengemuka saat ini adalah pandemi Covid-19, masalah pangan, kebijakan pemerintah dalam penanganan kejadian banjir, smart city, serta transportasi.Â
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mampu memberikan solusi terbaik dalam menyelesaikan isu-isu terkini tersebut tentu lebih dihargai oleh masyarakat dan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2024.
Keberhasilan dan Kegagalan Program yang Dilakukan oleh Kepala Daerah Sebelumnya Keberhasilan dan kegagalan program yang dilakukan oleh kepala daerah sebelumnya juga bisa mempengaruhi elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan sejak 2017, dimana kebijakan yang diambilnya memiliki dampak signifikan bagi kepentingan pasien dan lingkungan baik positif ataupun negatif. Tujuan dari perbaikan kualitas lingkungan mulai dari status bebas asap harus dilunjutkan.
Aktivitas dan Pandangan Publik Terhadap Kandidat Kepala Daerah yang Bersangkutan Aktivitas dan pandangan publik juga memainkan peran penting dalam menentukan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024. Bagaimana masyarakat melihat pasangan calon serta kegiatan kampanye yang mereka lakukan dapat mempengaruhi banyak pemilih untuk memutuskan pilihan pada hari Pilgub.Â