Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Debat Pilgub Jakarta, Ketiga Paslon Adu Visi-Misi

7 Oktober 2024   06:55 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar kompas.com 

Debat perdana Pilkada Jakarta yang diadakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/10/2024) semakin memanas. Ketiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta saling mengeluarkan argumentasi dan wacana dalam 6 segmen debat, dengan tema "Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)" dan "Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global".

Pada segmen pertama, ketiga pasangan calon menyampaikan visi misi mereka. Pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono, memaparkan bahwa visi mereka adalah menciptakan kota Jakarta yang lebih maju dan berkembang dengan memperkuat dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia yang ada. Mereka juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kebutuhan sosial masyarakat.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana Abyoto, fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif dan berdaya saing. Mereka juga menargetkan Jakarta menjadi kota yang ramah lingkungan dengan mengutamakan pembangunan berkelanjutan dan penggunaan energi terbarukan.

Pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, memaparkan visi mereka dalam membangun sebuah Jakarta yang ramah dan humanis. Mereka menekankan pentingnya peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta dalam kehidupan kota yang modern dan maju.

Pada segmen selanjutnya, para pasangan calon harus menjawab pertanyaan dari panelis yang terdiri dari para pakar dan akademisi terkemuka. Tantangan terbesar dalam segmen ini adalah bagaimana setiap pasangan calon bisa memberikan jawaban yang kuat dan meyakinkan, serta memperlihatkan bahwa mereka siap memimpin Jakarta ke depan.

Pada segmen 4 dan 5, ketiga pasangan calon saling bertanya dan menjawab, mencoba untuk saling mempertanyakan isu-isu penting yang berkaitan dengan Jakarta. Di segmen ini, pasangan calon nomor urut 1 menanyakan tentang rencana pasangan calon nomor urut 2 dan 3 dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2 menanyakan tentang rencana pasangan calon nomor urut 1 dan 3 dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jakarta.

Pada segmen terakhir, segmen keenam, ketiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta mengeluarkan pernyataan penutupnya masing-masing. Pernyataan penutup ini digunakan untuk memaparkan ide utama dan kembali menegaskan visi dan misi mereka sebagai pemimpin masa depan Jakarta.

Secara keseluruhan, debat perdana Pilkada Jakarta yang berlangsung selama kurang lebih 150 menit ini berjalan dengan cukup adil dan mampu menampilkan argumen dan wacana dari masing-masing pasangan calon. Meski begitu, masih ada beberapa persoalan yang belum terjawab dengan jelas dan butuh perhatian dari masing-masing pasangan calon, seperti masalah transportasi dan kemacetan di Jakarta.

Para pengamat politik menyayangkan masih sedikitnya jumlah penonton yang hadir secara langsung di studio debat, namun, antusiasme masyarakat dalam mengikuti debat via siaran televisi cukup tinggi. masih banyak tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing pasangan calon untuk memperluas pangsa suara dan mengempanye di ranah politik Jakarta yang semakin ramai dan kompetitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun