Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ibnu Sina, Ilmuwan Serba Bisa dan Kontribusinya terhadap Peradaban Manusia

9 Agustus 2024   11:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:23 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu pengetahuan telah berkembang secara signifikan sejak zaman dahulu kala, dan sejumlah ilmuwan besar yang telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangannya.

Beberapa di antaranya adalah ilmuwan muslim yang telah meninggalkan jejak dalam sejarah dengan penemuan-penemuan mereka yang signifikan dan berpengaruh di dunia. Salah satunya adalah Ibnu Sina

Ilmuwan bernama lengkap Abu 'Ali al-Husayn bin 'Abdullah bin Sina. Di Barat ia dikenal dengan nama Avicena.

Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan meninggal bulan Juni 1037 M di Hamadan, Persia (Iran).

Ia merupakan tokoh penting dalam bidang ilmu kedokteran dan filsafat di dunia, dan dikenal karena karyanya yang berjudul Kitab al-Qanun fi al-Tibb (Buku Kanun dalam Kedokteran), yang menjadi buku rujukan penting dalam bidang kedokteran selama berabad-abad.

Buku Kanun yang ditulis oleh Ibnu Sina adalah salah satu karya terpenting dalam sejarah kedokteran. Buku ini sangat berpengaruh dalam kajian medis pada abad pertengahan. Buku ini terdiri dari lima jilid yang membahas berbagai macam topik, mulai dari anatomi, fisiologi, farmakologi, patologi, hingga obat-obatan. Banyak penemuan-penemuan Ibnu Sina yang mencemaskan, karena ia berhasil meramalkan beberapa penyakit yang sekarang ini dikenal sebagai pandemi atau wabah. Misalnya pada book II, Bab XV: On the spread of the epidemic catarrh that occurs in late autumn or early winter months. Kitab Kanun ini tersebar ke seluruh dunia, ke Eropa melalui pusat-pusat keilmuan dan universitas di Andalusia dan Italia.

Namun, keberhasilan Ibnu Sina tidak hanya terletak pada penemuan-penemuan dalam bidang kedokteran, melainkan juga dalam bidang filsafat. Buku pertamanya yang dihasilkan adalah karya filsafat berjudul "Syifa" atau "Kitab al-Shifa", yang terdiri atas empat bagian. Buku ini membahas berbagai masalah filsafat, seperti metafisika, logika, etika dan psikologi. Di dalam bukunya, Ibnu Sina menolak pandangan Aristoteles dan mencoba membangun kembali pemikiran filsafat yang berdasarkan pada pengalaman dan akal budi. Pemikiran filsafatnya sangat berpengaruh dalam dunia intelektual Islam pada saat itu dan di kemudian hari.

Ibnu Sina juga diketahui sebagai seorang fikir yang berkembang di bidang matematika dan astronomi. Ia dikenal karena karyanya "Buku Syamsiah" yang memuat tabel-tabel astronomi dengan rumus-rumus matematika yang sangat canggih pada masa itu. Tabel ini kemudian menjadi referensi penting bagi ilmuwan abad pertengahan dalam mengamati gerakan planet-planet dan benda-benda langit lainnya.

Tidak hanya itu, Ibnu Sina juga merupakan seorang penulis buku-buku lain yang memiliki kepentingan di berbagai bidang, termasuk musik dan puisi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Risalah fi al-Musiqa" atau "Treatise on Music", di mana ia menentang beberapa pandangan tradisional tentang musik dan menyoroti pentingnya harmoni sebagai dasar bagi musik yang baik.

Selain penemuan-penemuan penting dalam bidang kedokteran, filsafat, matematika, dan astronomi, Ibnu Sina juga memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan bahasa dan sastra.

Ia dikenal sebagai seorang penyair dan penulis sastra yang produktif, dan selama hidupnya, ia menulis sekitar 450 karya sastra, termasuk cerita pendek, puisi, dan prosa. Karya-karya sastranya sering kali menampilkan karakter dan situasi yang realistis serta menggambarkan kehidupan masyarakat pada saat itu. Salah satu karya sastranya yang terkenal adalah "Persian Poem", sebuah puisi yang menggambarkan keindahan alam dan kegembiraan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun