Matahari terus menyelinap Menghangatkan hingar-bingar kehidupan yang bertahan di mana-mana
Lepaskan, seketika, rasa resah mencari jawaban
Di tepi sepi itu kuingin merangkai lembaran asmara yang tercipta Menjalani musim dalam setiap tarikan nafas merajut cinta sejati dalam hati yang tak terucapkan
Namun, terkadang kehampaan menyelinap
Rasa sendiriku tak pernah pupus mencekik
Kupendam itu bahasa dalam kata syair
Berharap rindu itu tak kehilangan tanda tersirat
Bersandar pada batu itu, meratapi rasa dalam batin, menghadapi segala yang ada
Sampai nanti waktu itu datang dan tiba
Mendekap erat cinta yang sudah terpatri indah
Batu, 782024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H