Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan Kamala Harris: Dampak Terhadap Masyarakat dan Hubungan Internasional, serta Analisis dari Para Pakar Politik Internasional

7 Agustus 2024   06:43 Diperbarui: 7 Agustus 2024   06:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar "i" Wapres AS Kamala Harris/Foto: Achmad Ibrahim/Pool via REUTERS Acquire Licensing Rights

Kamala Harris dilahirkan di Oakland, California pada tahun 1964 dari pasangan kawin campur India dan Jamaika. Harris bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 1990-an dan bekerja sebagai jaksa penuntut di California selama lebih dari 15 tahun. Pada tahun 2010, Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California yang pertama kalinya dalam sejarah negara bagian itu dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2014. Pada tahun 2016, Harris bergabung dengan Senat Amerika dan menjadi senator selama empat tahun hingga tahun 2020 sebelum ia kemudian terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.

Rencana Kebijakan Kamala Harris pada Isu-isu Global, Ekonomi dan Diplomatik

Sejak masuk ke dunia politik, Kamala Harris telah memaparkan rencana kebijakan dalam isu-isu global, ekonomi dan diplomatik. Dalam kaitannya dengan isu-isu global, Harris mengutamakan kebijakan luar negeri yang berorientasi pada hak asasi manusia, penyelesaian konflik internasional melalui diplomasi, dan peningkatan kerja sama internasional dalam program-program kemanusiaan.

Adapun dalam isu ekonomi, Harris berkampanye dalam pemilihan presiden 2020 dengan jaminan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, termasuk melalui rencana untuk memperluas akses terhadap kesehatan dan pendidikan serta meningkatkan hak dan perlindungan bagi pekerja. Ia juga memberikan perhatian yang lebih besar terhadap isu-isu perlindungan dan kewajiban perusahaan multinasional untuk membayar pajak yang layak.

Dalam isu diplomatik, Kamala Harris juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional dan fokus pada penyelesaian konflik, termasuk konflik di Timur Tengah. Ia juga mengutamakan pentingnya upaya untuk mengurangi ketegangan antara Amerika Serikat dengan negara-negara lain.

Implikasi Kebijakan Kamala Harris terhadap Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Setelah Harris dilantik sebagai Wakil Presiden, ia telah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, termasuk dengan memberikan bantuan langsung kepada keluarga-keluarga dengan pendapatan rendah dan meningkatkan akses masyarakat ke asuransi kesehatan yang terjangkau. Ia juga telah mengusulkan peningkatan upah minimum nasional dan reformasi sistem pajak untuk mendorong kesetaraan ekonomi yang lebih besar.

Namun, kebijakan-kebijakan Harris juga menerima kritik dari beberapa pihak yang menilai bahwa pemikiran Harris dalam kebijakan ekonominya cenderung bertentangan dengan kebijakan pro-bisnis, pro-korporat yang dianut oleh pemerintahan Trump sebelumnya.

Rekam Jejak Kamala Harris dalam Memajukan Kesetaraan Gender dan Hak Asasi Manusia

Sebagai seorang wanita berkulit hitam dan keturunan India, Kamala Harris telah memainkan peran penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan hak asasi manusia dalam kebijakan dan tindakan pemerintah. Ia telah memperjuangkan upaya untuk menutup kesenjangan upah, melindungi hak-hak perempuan, memperkuat konstitusi, dan memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat minoritas.

Namun, ada juga kritik yang menyatakan bahwa Harris sendiri juga terlibat dalam kebijakan-kebijakan sebelumnya yang memang kurang ramah pada minoritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun