Oleh: Eko Windarto
Pendidikan non-formal merupakan bagian dari sistem pendidikan yang tidak terstruktur, yang tidak diatur oleh kurikulum, tidak ada metode evaluasi formal, dan tidak termasuk dalam program resmi lembaga pendidikan. Pendidikan non-formal tidak terbatas pada usia, jenjang, atau level pendidikan tertentu. Pendidikan non-formal dapat diperoleh melalui berbagai media, seperti pelatihan, lokakarya, dan seminar.
Peran Pendidikan Non-formal dalam Sistem Pendidikan
Peran pendidikan non-formal sangat penting dalam memperbaiki mutu pendidikan formal. Pendidikan non-formal mengisi kekosongan yang ada pada sistem pendidikan formal, karena memungkinkan adanya akses ke pendidikan bagi mereka yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal, misalnya orang dewasa yang sedang bekerja atau anak-anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Pendidikan non-formal juga mendorong partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.
Pendidikan Non-formal Memiliki Beberapa Kelebihan Dibandingkan Pendidikan Formal, antara lain:
Fleksibilitas: Pendidikan non-formal memungkinkan akses pendidikan bagi mereka yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal karena kondisi finansial, geografis atau keterbatasan waktu.
Siklus pembelajaran yang lebih cepat: Dalam pendidikan non-formal, pembelajaran lebih cepat karena fokus pada keahlian atau keterampilan dan tidak terjadi serangkaian tes.
Mendukung pembelajaran sepanjang hayat: Pendidikan non-formal memungkinkan individu untuk belajar sepanjang hayat dan menambah keterampilan dan pengetahuan mereka yang diperoleh di tempat kerja atau dalam pengalaman hidup.
Kurangnya tekanan dalam evaluasi: Pendidikan non-formal tidak mengevaluasi kinerja seseorang melalui ujian dan pengakuan akademik klasik sehingga memberikan kelegaan dan beban mental yang lebih rendah bagi para peserta.
Peluang dalam Pembelajaran Sepanjangan Hayat Melalui Pendidikan Non-formal