Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendidikan Non-formal: Peran, Peluang, Tantangan, dan Potensi dalam Membangun Kapasitas Intelektual

22 Juli 2024   06:11 Diperbarui: 22 Juli 2024   10:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto

Pendidikan non-formal merupakan bagian dari sistem pendidikan yang tidak terstruktur, yang tidak diatur oleh kurikulum, tidak ada metode evaluasi formal, dan tidak termasuk dalam program resmi lembaga pendidikan. Pendidikan non-formal tidak terbatas pada usia, jenjang, atau level pendidikan tertentu. Pendidikan non-formal dapat diperoleh melalui berbagai media, seperti pelatihan, lokakarya, dan seminar.

Peran Pendidikan Non-formal dalam Sistem Pendidikan

Peran pendidikan non-formal sangat penting dalam memperbaiki mutu pendidikan formal. Pendidikan non-formal mengisi kekosongan yang ada pada sistem pendidikan formal, karena memungkinkan adanya akses ke pendidikan bagi mereka yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal, misalnya orang dewasa yang sedang bekerja atau anak-anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Pendidikan non-formal juga mendorong partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.

Pendidikan Non-formal Memiliki Beberapa Kelebihan Dibandingkan Pendidikan Formal, antara lain:

Fleksibilitas: Pendidikan non-formal memungkinkan akses pendidikan bagi mereka yang tidak mampu mengikuti pendidikan formal karena kondisi finansial, geografis atau keterbatasan waktu.

Siklus pembelajaran yang lebih cepat: Dalam pendidikan non-formal, pembelajaran lebih cepat karena fokus pada keahlian atau keterampilan dan tidak terjadi serangkaian tes.

Mendukung pembelajaran sepanjang hayat: Pendidikan non-formal memungkinkan individu untuk belajar sepanjang hayat dan menambah keterampilan dan pengetahuan mereka yang diperoleh di tempat kerja atau dalam pengalaman hidup.

Kurangnya tekanan dalam evaluasi: Pendidikan non-formal tidak mengevaluasi kinerja seseorang melalui ujian dan pengakuan akademik klasik sehingga memberikan kelegaan dan beban mental yang lebih rendah bagi para peserta.

Peluang dalam Pembelajaran Sepanjangan Hayat Melalui Pendidikan Non-formal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun