Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melalui Selamatan Desa Pendem, Peran Kesenian Wayang Kulit dan Ludruk Memberikan Pesan Moral kepada Masyarakat

18 Juli 2024   16:46 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Oleh: Eko Windarto 

Selamatan Desa Pendem tahunan yang diselenggarakan pada Kamis malam 18 Juli 2024 menjadi sorotan warga di sekitar kawasan tersebut. Meskipun selamatan desa tahun ini lebih sederhana, namun acara ini tetap berkesan bagi seluruh masyarakat desa Pendem dan sekitarnya. Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuono Effendi mengatakan bahwa selamatan desa tahun ini hanya diisi dengan pagelaran wayang kulit dan kesenian Ludruk saja.

Oleh sebab itu, Kepala Desa Pendem dan warga Desa Pendem tidak ingin menyia-nyiakan momentum Selamatan Desa, sehingga mereka menggelar Selamatan Desa yang sederhana dengan diisi dengan acara wayang kulit dan kesenian Ludruk.

Pagelaran wayang kulit di pusatkan di Pendopo Desa Pendem dengan lakon "Wahyu Kastubo Urip" yang dimainkan oleh dalang Ki Teguh Pribadi dari Landungsari Malang. Lakon ini mempunyai makna mendalam dan menggambarkan sinergi antara perangkat Desa dan rakyat, juga sebagai ungkapan rasa syukur Bapak Kepala Desa Pendem beserta seluruh perangkat Desa serta seluruh masyarakatnya.

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Lakon tersebut menceritakan perjuangan kehidupan di suatu desa. Di mana perjuangan itu melibatkan banyak pihak, tidak hanya dari pihak desa, tetapi juga masyarakatnya dalam membangun kesejahteraan bersama. Selain itu, selamatan desa menjadi ajang mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antara warga desa dalam satu lingkungan, sehingga tercipta kondisi kebersamaan baik antar masyarakat dan perangkat desa.

Acara wayang kulit yang digelar pada Selamatan Desa Pendem menjadi hiburan bagi warga sekitar pada malam itu. Lebih dari sekadar ajang hiburan, pagelaran wayang kulit juga memiliki nilai historis dan kebudayaan yang sangat penting untuk dilestarikan di tengah era globalisasi saat ini. Pagelaran wayang kulit merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tidak punah.

Selain wayang kulit, juga diadakan aksi kesenian Ludruk. Kesenian ini juga sangat diminati masyarakat karena kesederhanaannua namun memiliki kualitas mendidik dan menghibur. Kesenian Ludruk diciptakan sebagai media dalam menceritakan kehidupan sehari-hari atau krisis sosial di lingkungan masyarakat. Kesenian ini biasanya dilakukan dengan candaan-candaan khas manusia biasa, sehingga dapat menghibur para penonton sekaligus memberikan pelajaran moral kepada masyarakat.

Meskipun selamatan desa tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, namun kesederhanaannya justru memberikan makna mendalam bagi masyarakat desa. Selamatan desa tahun ini diisi dengan kegiatan yang sarat dengan nilai kebersamaan, kebudayaan serta, kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Diharapkan, selamatan desa tahun berikutnya akan lebih meriah dan bermanfaat bagi seluruh warga Desa Pendem dan sekitarnya.

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Sekar Putih, 1872024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun