Oleh: Eko WindartoÂ
Selamatan Desa Pendem tahunan yang diselenggarakan pada Kamis malam 18 Juli 2024 menjadi sorotan warga di sekitar kawasan tersebut. Meskipun selamatan desa tahun ini lebih sederhana, namun acara ini tetap berkesan bagi seluruh masyarakat desa Pendem dan sekitarnya. Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuono Effendi mengatakan bahwa selamatan desa tahun ini hanya diisi dengan pagelaran wayang kulit dan kesenian Ludruk saja.
Oleh sebab itu, Kepala Desa Pendem dan warga Desa Pendem tidak ingin menyia-nyiakan momentum Selamatan Desa, sehingga mereka menggelar Selamatan Desa yang sederhana dengan diisi dengan acara wayang kulit dan kesenian Ludruk.
Pagelaran wayang kulit di pusatkan di Pendopo Desa Pendem dengan lakon "Wahyu Kastubo Urip" yang dimainkan oleh dalang Ki Teguh Pribadi dari Landungsari Malang. Lakon ini mempunyai makna mendalam dan menggambarkan sinergi antara perangkat Desa dan rakyat, juga sebagai ungkapan rasa syukur Bapak Kepala Desa Pendem beserta seluruh perangkat Desa serta seluruh masyarakatnya.
Lakon tersebut menceritakan perjuangan kehidupan di suatu desa. Di mana perjuangan itu melibatkan banyak pihak, tidak hanya dari pihak desa, tetapi juga masyarakatnya dalam membangun kesejahteraan bersama. Selain itu, selamatan desa menjadi ajang mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antara warga desa dalam satu lingkungan, sehingga tercipta kondisi kebersamaan baik antar masyarakat dan perangkat desa.
Acara wayang kulit yang digelar pada Selamatan Desa Pendem menjadi hiburan bagi warga sekitar pada malam itu. Lebih dari sekadar ajang hiburan, pagelaran wayang kulit juga memiliki nilai historis dan kebudayaan yang sangat penting untuk dilestarikan di tengah era globalisasi saat ini. Pagelaran wayang kulit merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tidak punah.
Selain wayang kulit, juga diadakan aksi kesenian Ludruk. Kesenian ini juga sangat diminati masyarakat karena kesederhanaannua namun memiliki kualitas mendidik dan menghibur. Kesenian Ludruk diciptakan sebagai media dalam menceritakan kehidupan sehari-hari atau krisis sosial di lingkungan masyarakat. Kesenian ini biasanya dilakukan dengan candaan-candaan khas manusia biasa, sehingga dapat menghibur para penonton sekaligus memberikan pelajaran moral kepada masyarakat.
Meskipun selamatan desa tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, namun kesederhanaannya justru memberikan makna mendalam bagi masyarakat desa. Selamatan desa tahun ini diisi dengan kegiatan yang sarat dengan nilai kebersamaan, kebudayaan serta, kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Diharapkan, selamatan desa tahun berikutnya akan lebih meriah dan bermanfaat bagi seluruh warga Desa Pendem dan sekitarnya.