Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Negatif Mengambil Uang Haram atau Korupsi: Kerugian Moral, Resiko Hukum, dan Lingkungan

18 Juli 2024   11:55 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:55 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Oleh: Eko Windarto

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Makan dari uang haram atau korupsi sering kali dilihat sebagai tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar nilai moral. Banyak orang yang mungkin merasa bahwa tindakan tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada diri mereka. Namun, kenyataannya, mengambil atau memanfaatkan uang haram atau korupsi pada akhirnya akan mengotori hidup seseorang.

Salah satu dampak dari makan atau memanfaatkan uang haram atau korupsi adalah kerugian moral yang akan dialami oleh pelakunya. Uang haram sering diasosiasikan dengan tindakan kejahatan seperti penipuan, penggelapan, dan pencucian uang. Semua tindakan ini merugikan orang lain dan melanggar nilai moral yang ada dalam masyarakat. Seiring waktu, seseorang yang terus memperoleh keuntungan dari uang hasil tindakan kejahatan ini bisa kehilangan rasa empati dan kepedulian terhadap orang lain.

Dampak lain dari memanfaatkan uang haram atau korupsi adalah risiko hukum yang tinggi. Ketenaran dan kekayaan yang didapat dari uang haram atau korupsi seringkali menjadi berkat dan kutukan bagi pelakunya. Setelah terjadi beberapa waktu, akan banyak orang atau kelompok yang akan terjerat kasus hukum dan bahkan menerima hukuman lebih berat dari yang diharapkan. Hal tersebut bisa merusak citra seseorang dan keluarganya dan bahkan bisa berdampak pada karir profesional dan pribadi di masa depan.

Lingkungan juga bisa menjadi dampak negatif dari makan atau memanfaatkan uang haram atau korupsi. Seseorang yang terlibat dalam tindakan kejahatan biasanya akan terhubung dengan lingkungan yang sama. Lingkungan tersebut akan terus mempengaruhi perilaku pelaku dengan dorongan untuk melanjutkan tindakan yang sama. Seseorang yang membawa uang korupsi ke dalam lingkungan keluarga atau bahkan membeli barang yang dibeli dari hasil uang korupsi juga akan merusak reputasi keluarganya.

Sayangnya, dampak-dampak negatif ini tidak hanya terbatas pada hidup orang yang terlibat dalam tindakan tersebut, namun juga berdampak pada orang lain di sekitarnya. Misalnya, ketika seseorang mendapatkan uang korupsi dari pekerjaannya, mereka membuat kemajuan perusahaan bersangkutan menjadi tidak berkembang atau mengalami gangguan. Karyawan atau orang lain di sekitar perusahaan tersebut juga kehilangan kesempatan dan hak mereka. Hal ini juga berlaku di masyarakat, dimana reputasi negatif yang ditimbulkan oleh tindakan merugikan seperti korupsi bisa mempengaruhi kredibilitas dan kepercayaan publik pada suatu institusi atau negara.

Dalam intinya, tindakan seperti memakan uang haram atau korupsi, meskipun terlihat menguntungkan pada awalnya, namun akan berdampak negatif pada hidup seseorang dan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk hidup dengan integritas dan mempertahankan moralitas serta etika dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, alternatif terbaik bagi seseorang yang ingin terhindar dari dampak negatif makan uang haram atau korupsi adalah dengan menghasilkan uang dari usaha yang sah dan jujur. Dengan berusaha keras dan dengan mengikuti aturan dan norma-norma yang berlaku, seseorang bisa menghasilkan uang yang bersih dan halal.

Menulis adalah salah satu cara menghasilkan uang dengan cara yang sah dan jujur. Seorang penulis bisa memperoleh penghasilan dari penjualan karya tulis mereka sendiri yang dihasilkan dengan usaha dan kreativitas. Dalam dunia modern saat ini, peluang untuk menghasilkan uang dari penulisan sangat terbuka lebar, dengan adanya media online seperti blog atau platform penulisan lainnya. Seorang penulis yang jujur dapat memanfaatkan platform tersebut untuk memperlihatkan karyanya dan menerima penghasilan yang bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun