Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Hutan Pinus

6 Juli 2024   09:59 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hutan pinus, aku memetik kecapi hati
Suaranya serasa kabut tipis merindukan gigil sunyi menanti datangnya pagi

Ketika siang bergerak mengitari sepi
Rumbai-rumbai kabut menapaki kesegaran bumi

Ibarat rona pipimu
Hangat mentari sesungguhnya adalah cinta sebelum matimu

Ah...bulir-bulir embun yang merasuk ke dalam tubuhmu
Seakan rembang petang yang mengambang merumuskan tekstur daun hatiku

Di antara deretan pinus, kuikuti langkah getahmu
Aku ingin belajar dan berguru pada pohon pinusmu
Yang menyimpan romantika cinta pada ketulusan rindu

Batu, 3062022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun