Hal ini menjadi masalah karena cache DNS biasanya digunakan untuk menyimpan informasi DNS yang sering dicari oleh pengguna. Jika cache DNS telah terkompromi, maka pengguna dapat diarahkan ke situs web yang tidak aman, atau bahkan dapat disusupi oleh malware yang membahayakan.
Untuk menghindari serangan tersebut, penting bagi perusahaan dan organisasi untuk memilih provider PDNS yang terpercaya dan memiliki sistem keamanan yang kuat. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa sistem mereka selalu mendapatkan update keamanan secara teratur, dan selalu memantau aktivitas DNS mereka untuk mendeteksi potensi serangan.
Jika sistem DNS PDNS telah terkena serangan, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Identifikasi Masalah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan mengetahui apa jenis serangan yang telah terjadi. Dengan mengidentifikasi penyebab masalah, maka akan lebih mudah untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menyelesaikan masalah. Untuk itu, perlu dilakukan analisis dan pemantauan atas sistem PDNS yang telah terkena serangan.
Menghapus Malware
Jika terdapat malware yang menyebabkan serangan pada sistem PDNS, maka perlu dilakukan penghapusan malware tersebut dari sistem. Hal ini dapat dilakukan dengan menemukan dan menghapus malware dari perangkat yang terhubung ke dalam jaringan PDNS.
Pemulihan Sistem DNS
Setelah menghapus malware, langkah selanjutnya adalah memulihkan sistem DNS yang terkena serangan. Untuk pemulihan sistem DNS, perlu dilakukan pengambilan backup data berdasarkan waktu sebelum serangan terjadi. Data backup digunakan untuk mengembalikan sistem DNS menjadi normal.
Update Patch Keamanan
Update patch keamanan harus dilakukan pada perangkat PDNS untuk menghindari serangan lainnya. Dalam hal ini, perusahaan dan organisasi harus selalu memastikan bahwa sistem keamanan mereka selalu mendapatkan update sebelum masalah keamanan terjadi.