Oleh: Eko Windarto
PDNS atau Private DNS adalah jenis DNS yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mempertahankan keamanan dan privasi DNS mereka. Namun, meskipun PDNS dianggap lebih aman daripada DNS publik yang terbuka untuk umum, tetap saja ada kemungkinan PDNS dapat dijebol oleh hacker.
Salah satu cara yang dapat dilakukan hacker untuk menembus PDNS adalah dengan melakukan serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Pada serangan DDoS, banyak lalu lintas internet palsu dikirimkan ke server PDNS, membuat akses ke server menjadi lambat atau bahkan terhenti sama sekali. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan sistem DNS, dan menyebabkan perangkat yang terhubung ke jaringan PDNS menjadi tidak dapat terhubung ke internet.
Terkait hal ini, perusahaan dan organisasi harus mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi yang dapat memfilter dan mengurangi serangan DDoS tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan CDN atau Content Delivery Network. Layanan CDN menyimpan konten dari situs web di berbagai server di seluruh dunia. Hal ini menjadikan situs web lebih cepat diakses oleh pengguna dan mengurangi risiko serangan DDoS.
Namun, DDoS bukan satu-satunya ancaman bagi PDNS dari hacker. Hacker juga dapat mencoba untuk mencuri informasi DNS dari server PDNS. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh hacker untuk mencuri informasi DNS, di antaranya adalah:
DNS Spoofing
DNS Spoofing merupakan teknik hacking yang memungkinkan hacker untuk menyusup ke dalam server PDNS dan merubah informasi DNS yang ada. Dalam serangan ini, hacker akan membuat DNS palsu yang meniru DNS asli, dengan tujuan untuk menjerat user yang mencari informasi DNS.
Setelah user memasukkan informasi pencarian DNS mereka, hacker akan mencatat seluruh data tersebut dan memanipulasinya, untuk kemudian mengalihkan user ke halaman web yang tidak diinginkan atau menampilkan pesan error.
DNS Cache Poisoning
Cara lain untuk mencuri informasi DNS dari server PDNS adalah dengan melakukan DNS Cache Poisoning, yaitu dengan memasukkan data yang palsu ke dalam cache DNS. Dalam serangan ini, hacker akan mencoba untuk memasukkan data DNS palsu ke dalam cache DNS yang terdapat pada server, sehingga server akan menampilkan informasi yang palsu kepada pengguna.