Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaza Berduka: Krisis Kemanusiaan yang Terus Berlanjut

18 Juni 2024   05:41 Diperbarui: 19 Juni 2024   03:33 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar detikNews 

Tahun 2024 menjadi tahun yang suram bagi warga Gaza karena mereka tidak dapat menikmati perayaan Idul Adha seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga Gaza telah menantikan hari raya ini dengan penuh suka cita, namun harapan mereka pupus ketika pasukan Israel kembali melakukan serangan ke Gaza.

Akibat serangan tersebut, banyak mesjid di Gaza hancur dan rusak berat, sehingga tidak dapat digunakan untuk melaksanakan salat Idul Adha. Para warga Gaza terpaksa melaksanakan salat Idul Adha di reruntuhan mesjid sebagai bentuk keberanian dan keteguhan mereka dalam menghadapi keterbatasan dan krisis yang terus berlanjut.

Namun, situasi di Gaza tidak hanya terbatas pada perayaan Idul Adha yang hampa. Krisis kemanusiaan terus berlanjut di Gaza, dan warga Gaza terus menghadapi keterbatasan, penderitaan, dan ketidakpastian. Krisis listrik dan air yang berkepanjangan di Gaza telah menyebabkan banyak sekali warga Gaza menderita, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan medis dan anak-anak.

Selain itu, situasi politik yang terus meruncing juga menjadi penyebab ketidakpastian dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Ketegangan antara Gaza dan Israel memicu serangkaian konflik yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan warga Gaza. Warga Gaza telah menderita bertahun-tahun, hidup dalam kondisi yang sangat sulit dan terus berjuang untuk bertahan hidup. Bahkan hari ini yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha jalan-jalan masuk ke Palestina telah diblokir dan ditutup oleh Israel, hingga bantuan daging kurban negara-negara Timur Tengah dan beberapa bantuan dari negara-negara Eropa dan Barat tidak bisa masuk ke Palestina. Betul-betul memprihatinkan!

Tidak hanya warga Gaza yang membutuhkan bantuan, tapi juga dunia internasional perlu bertindak dengan cepat dan membantu mereka. Komunitas global perlu bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin untuk membantu memperbaiki kondisi di sana meski jalur-jalur ke Palestina ditutup oleh Israel.

Dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza, kita semua harus berjuang bersama, tidak hanya dalam rangka membantu warga Gaza tetapi juga untuk memberikan dukungan dan harapan pada mereka. Katakanlah kepada mereka bahwa mereka tidak sendiri, bahkan ketika mereka terus bertahan hidup di tengah keterbatasan dan penderitaan yang berkepanjangan.

Dalam kesimpulannya, situasi di Gaza perlu menjadi perhatian bagi dunia internasional. Warga Gaza sangat membutuhkan bantuan, dan kita semua harus bersama-sama untuk merespon dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di sana. Semoga Allah memberikannya kemudahan dan keselamatan bagi warga Gaza.

Batu Wisata, 1762023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Gaza Terbelah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun