Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waktu Wukuf Manusia Sederajat di Sisi-Nya

15 Juni 2024   16:39 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:07 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Oleh: Eko Windarto

Ketika kita berbicara tentang waktu, tak seorang pun dari kita tahu pasti berapa lama kita akan hidup di dunia ini. Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, karena kita tidak bisa memperpanjangnya atau mengembalikannya. Maka dari itu, penting untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan berfokus pada hal-hal yang bermanfaat.

Namun, ketika kita membicarakan tentang waktu wukuf manusia sederajat di sisi-Nya, kita merujuk pada waktu yang sangat spesial pada hari Haji, ketika jutaan umat Islam berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon diampuni dosa-dosanya. Waktu ini sangat berharga karena itu adalah kesempatan bagi para umat muslim untuk bersih dari dosa-dosa dan memulai lembaran baru di hadapan Allah SWT.

Baca juga: Demi Waktu

Wukuf pada Hari Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Pada hari itu, para jamaah haji menginap di Padang Arafah, di mana mereka berdoa dan berzikir sepanjang waktu. Ini adalah hari yang sangat penting bagi para jamaah haji, karena pada hari ini, kewajiban haji mereka dianggap resmi terpenuhi.

Namun, penting untuk diingat bahwa waktu wukuf pada Hari Arafah tidak hanya relevan bagi para jamaah haji, tetapi juga bagi keseluruhan umat muslim di seluruh dunia. Kita semua harus memanfaatkan waktu ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan memohon ampunan dari dosa-dosa kita.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari yang lebih agung di hadapan Allah dan sedikit yang lebih bermanfaat daripada hari ini (yaitu hari Arafah)." Dari hadits ini, kita dapat menyimpulkan bahwa waktunya sangatlah berharga dan penting bagi para umat muslim.

Dalam waktu wukuf pada Hari Arafah, kita diharapkan untuk selalu berdoa dan berzikir kepada Allah SWT, memohon ampunan dan meminta bimbingan-Nya di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu, kita juga dapat menggunakan waktu tersebut untuk merefleksikan diri dan mempertimbangkan perbuatan kita di masa lalu. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk memulai lembaran baru dan menetapkan tujuan untuk kehidupan kita ke depan.

Waktu wukuf pada Hari Arafah juga memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan betapa singkatnya masa hidup kita di dunia ini dan betapa pentingnya kita mempersiapkan diri untuk kehidupan kita di akhirat. Kita juga diingatkan akan kebesaran Allah SWT dan betapa kita sebagai manusia sangatlah kecil dan lemah dihadapan-Nya.

Dalam menjalani kehidupan ini, kita perlu memahami betapa berharganya waktu dan bagaimana kita harus menggunakannya secara efektif. Waktu wukuf manusia sederajat di sisi-Nya adalah waktu berharga yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Kita harus mengambil pelajaran dan mendapatkan hikmah dari waktu ini untuk membantu kita menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Dalam menghadapi hidup, kita harus selalu mengingat bahwa waktu kita di dunia ini sangatlah terbatas, dan kita tidak tahu kapan akan tiba waktunya untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik dan bermanfaat.

Dalam kesimpulannya, waktu wukuf manusia sederajat di sisi-Nya lebih dari sekedar waktu di Padang Arafah. Waktu ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk memperbaiki diri dan memohon ampun dari dosa-dosa kita. Mari kita gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun