Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Perempuan dalam Era Transisi Energi Lokal Berkelanjutan

12 Juni 2024   21:56 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:29 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Oleh: Eko Windarto

Dalam era transisi energi, peran perempuan tidak hanya diperlukan dalam posisi strategis di pemerintahan atau perusahaan energi, namun juga di level masyarakat secara praktis. Peningkatan partisipasi perempuan dalam sektor energi diyakini dapat mendorong inklusivitas dan keberlanjutan dalam transisi energi yang sedang berlangsung.

Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi dapat dilakukan melalui program-program yang merangkul keluarga dan masyarakat lokal. Salah satu contohnya adalah dengan meningkatkan akses perempuan terhadap teknologi energi bersih seperti kompor listrik dan panel surya, sehingga kegiatan rumah tangga yang biasanya memerlukan bahan bakar fosil dapat beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Selain itu, perempuan juga dapat didorong untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya dengan memberikan edukasi mengenai penghematan energi dan peran penting sumber energi terbarukan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Peran perempuan dalam memperkuat sisi sosial masyarakat memungkinkan adanya dukungan yang lebih kuat untuk transisi energi.

Tidak hanya itu, perempuan juga dapat berkontribusi secara langsung di bidang penelitian dan inovasi energi baru dan terbarukan. Dalam bidang ini, pemberian akses yang lebih luas bagi perempuan untuk terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi baru harus didorong sejak dini, baik melalui peningkatan pendidikan ataupun program-program pelatihan dan kemitraan dengan pihak swasta.

Di samping itu, perempuan juga dapat menempatkan diri di posisi strategis sebagai pengambil keputusan, di mana keberadaan perempuan dapat memperkaya sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih responsif dan inklusif terhadap kepentingan masyarakat.

Dalam hal ini, perusahaan juga memiliki peran penting dalam memperkuat pemberdayaan perempuan. Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan merangkul persamaan kesempatan, serta memberikan pelatihan dan dukungan penuh untuk karyawan perempuan agar dapat berkembang dan mengambil peran penting dalam organisasi.

Selain itu, program-program CSR (Corporate Social Responsibility) dapat ditingkatkan dengan memperhatikan dimensi gender dan memasukkan tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kesejahteraan perempuan dan keluarga sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Meningkatkan Peran Perempuan dalam Transisi Energi Lokal Dimulai dari Level Masyarakat Secara Praktis

Meningkatkan peran perempuan dalam transisi energi tidak hanya terlihat dari posisi strategis di pemerintahan atau perusahaan energi, namun juga perlu dimulai dari level masyarakat secara praktis. Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi local dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pengelolaan energi yang berkelanjutan dan mempromosikan penggunaan energi bersih di lingkungan sekitar.

Pendidikan dan pelatihan mengenai penghematan energi dan penggunaan energi bersih merupakan salah satu upaya penting untuk lebih memperkenalkan konsep transisi energi kepada masyarakat lokal. Dalam hal ini, peran perempuan dalam pemberian edukasi mengenai teknologi energi bersih dan kebijakan lingkungan akan menjadi sangat penting. Perempuan dapat berperan sebagai penggerak untuk merubah kebiasaan masyarakat dan mendukung pelaksanaan transisi energi pada level terkecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun