Kesetiaan pendukung: Politik dinasty seringkali didukung oleh pendukung-pendukung setia keluarga politik tersebut. Dalam beberapa kasus, keluarga politik tersebut mampu memberikan keamanan dan kebutuhan ekonomi bagi pendukungnya dan hal ini dapat membuat kekuasaan politik lebih stabil dan mudah menjadi dinasti.
Pengaruh finansial: Kekuasaan politik dan pengaruh finansial sering saling berkaitan erat. Keluarga politik yang kaya dapat menggunakan kekayaannya untuk mendukung kekuasaan politiknya. Hal ini dapat berlangsung dalam bentuk dana kampanye atau dukungan keuangan lainnya bagi pendukung politik dinasty.
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam politik: Kurangnya partisipasi masyarakat dalam politik dapat membuat politik dinasti terus berlangsung. Sebab, orang-orang yang berada di bawah pengaruh keluarga politik tersebut mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki opsi lain untuk mendapatkan perwakilan dalam pemerintahan. Artinya, selama orang-orang merasa bahwa tidak ada opsi lain, politik dinasty akan terus muncul.
Kebijakan institusional yang buruk: Kebijakan institusional yang buruk juga menjadi faktor penyebab politik dinasty dapat terus berlanjut. Jika kebijakan dan prosedur yang memberikan sistem pemerintahan yang setara dan adil tidak diterapkan secara efektif, maka politik dinasti dapat terus berkembang dan menjaga kekuasaan dalam jangka waktu yang lama.
Namun, meskipun politik dinasty sulit untuk dihindari, banyak negara yang masih terus melawan dan mengatasi masalah ini dengan melakukan reformasi politik. Seperti Indonesia yang baru-baru ini melarang partai politik untuk memakai simbol keluarga pada pemilihan umum. Beberapa negara lain juga telah mengambil langkah-langkah dalam upaya untuk membatasi pengaruh dinasty politik dengan cara memperkuat sistem pemerintahan yang adil, menegakkan anti-korupsi dan memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam politik.
Politik dinasty telah menjadi norma di sebagian besar negara dan memicu kerusakan pada demokrasi. Kawasan-kawasan pemerintah mulai disisihkan dan kebutuhan orang-orang diabaikan. Namun, melalui upaya yang terus menerus, pendekatan yang ada pada perubahan kebijakan politik, penggalangan kekuatan dan dukungan dari masyarakat luas, serta peran yang lebih besar dari organisasi masyarakat sipil, kita dapat meredakan dampak negatif politik dinasty pada masyarakat dan menjaga kekuasaan dalam keadaan aman dan damai serta membawa kebaikan pada masyarakat.
Dalam kesimpulannya, meskipun politik dinasti memiliki banyak kerugian bagi demokrasi dan negara, kebijakan demokrasi yang sejati dan keadilan tetap merupakan cara yang paling efektif untuk menghindari praktik politik dinasty. Perubahan dan kesadaran akan masalah ini masih terus berkembang dan perjuangan melawan politik dinasti membutuhkan dukungan dan upaya bersama dari se
mua kalangan.Batu Wisata, 1062024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H