Eko WindartoÂ
Ketika aku melihatmu
Sungguh, terpana aku pada cahaya matamu
Begitu indah dan lahir dari sukma Yang kusebut dengan rindu
Namun, kudapati di dalam matamu
Sinar yang begitu lembut dan juga hangat
Seakan menuntunku pada makna kasih dan persahabatan
yang terpancar dari tabir kegelapan hati
Kutulis puisi ini ketika pelangi di matamu tergelincir
Dan terang itu memenuhi hidupku dengan gilang-gemilang
Yang mengingatkanku kembali pada pelangi yang ada di dalam hatimu
Kesederhanaan dan kebahagiaan yang selalu tersimpan di dalam hati kita
Ketika tiba saatnya engkau harus pergi
Dan cahayamu yang bersinar itu gelincir dari pandanganku
Kutahu cahaya itu tak pernah akan pudar Namun, ada di dalam hati kita selamanya
Kutulis puisi ini ketika pelangi di matamu tergelincir
Bagai harapan indah yang akan selalu terbawa sepanjang waktu Menginspirasi jiwa dan membuat kita semakin memahami
Bahwa cinta dan persahabatan mampu membuat indera kita mencapai keindahan yang abadi
Sekar Putih, 962024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H