Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenangi Puisi "Senja Itu Terperangkap di Hatiku"

30 Mei 2024   22:31 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:46 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Oleh: Eko Windarto

Senja yang merah jingga, indah dalam keriuhan dunia
Terpantul dalam bening air laut, merasuki hatiku dalam batin yang sederhana
Terperangkap kau senja di pelukan jiwaku yang terpikat oleh keindahanmu
Bersemayam indah kau di sini, menyiratkan keabadian dalam kerlipan waktu

Senja yang memunculkan kerlingan mesra
Saling bertaut fikiran, merasuk dalam jiwa yang terbelit Membuka ruang hati, membuka belenggu kalbu
Memberi harapan selalu, agar selalu mempertahankan indahnya kasih sayang

Senja yang penuh dengan warna-warni cinta
Menebar kasih sayang, yang menciptakan kedamaian dalam hati
Jikalau pada akhirnya senja itu pun lenyap, hilang tak berbekas Sungguh, takkan pernah hilang kau dari hati ku

Senja, sahabatku, engkau adalah sahabat yang berharga
Dalam keheningan dan kesepiannya
Membawa kesejukan yang membuai hati ini
Sampai saatnya, kau akan selalu terperangkap di hati ku

***

Puisi "Senja itu Terperangkap di Hati ku" adalah cerminan dari pengalaman seseorang yang menikmati keindahan senja, yang merasuki hatinya dengan begitu dalam dan abadi. Puisi ini mengandung pesan yang sangat penting, yaitu bahwa senja bukan hanya sekadar pemandangan yang indah, tetapi juga dapat mempunyai makna yang sangat dalam dalam kehidupan manusia.

Senja dilihat sebagai suatu perwujudan alam yang sangat indah, dengan keindahan warna-warni yang mempesona. Warna-warna yang digambarkan dalam puisi ini, merah jingga, tampak seperti perpaduan antara api dan air, yang membawa kehangatan dan ketenangan. Perpaduan dua warna itu, memberikan kesan romantis dan memberikan pengaruh psikologis bagi seseorang yang mengalami pengalaman tersebut. Melalui puisi ini, senja terlihat seperti suatu pengalaman romantik yang merasuk ke dalam hati seorang manusia.

Puisi "Senja itu Terperangkap di Hati ku" juga menunjukkan bahwa senja dapat mempunyai potensi untuk menginspirasi orang lain. Ketika senja memberikan pesona cintanya, suasana hati seseorang dapat berubah secara drastis melalui kerlingan mesra. Puisi ini juga menggambarkan bahwa senja dapat membangkitkan harapan dan merangsang pemikiran yang positif. Senja menjadi sumber kekuatan yang besar dalam menciptakan kedamaian dalam hati manusia.

Selain itu, puisi ini memberikan pengajaran tentang pentingnya persahabatan. Senja dianggap sebagai sahabat yang berharga untuk hidup seseorang. Keheningan dan kesepian yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat diatasi dengan kehangatan dari senja. Senja menjadi sahabat yang menyediakan kesejukan untuk jiwa yang meragu. Senja menjadi sahabat yang membuai hati manusia melalui keindahan warna-warni cinta yang diciptakan. Dan, tidaklah mengherankan bahwa senja akan selalu terperangkap di hati seseorang meski ia telah pergi.

Oleh karena itu, puisi ini mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Senja adalah gambaran dari keindahan alam yang dapat mempengaruhi dan memperkaya kehidupan seseorang. Senja juga mengajarkan bahwa persahabatan dan kedamaian hati sangat penting dalam hidup manusia. Dengan demikian, senja bukan hanya sekadar pemandangan yang indah, namun juga menjadi simbol yang kuat, menginspirasi orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun