Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kutulis Puisi Ini Ketika Malam Telah Mengenalku

30 Mei 2024   04:20 Diperbarui: 30 Mei 2024   04:56 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Oleh: Eko Windarto

Ku tulis puisi ini ketika malam telah mengenalku
Saat hening mewarnai alam di tengah dingin menusuk
Gelap pun berubah jadi kanvas indah yang di depan mata
Menjanjikan bayangan yang sarat dengan makna dan kata

Aku menatap langit, yang mulai terlihat jernih
Di antara kerlap-kerlip bintang dan fajar yang menjelang datang
Aku merenungkan betapa kecilnya diri ini
Di hadapan kita yang telah menuai banyak cerita dan tahun

Malam, di antara senyap dan dingin mu
Aku merenung, apakah kau punya rasa dan arti
Atau hanya ilusi yang kita puja
Seperti musim datang dan pergi, tanpa selesai

Tapi tiba-tiba, sesuatu menggerakkan rasa dalam hatiku
Saat angin berbisik dalam lirik yang belum pernah terdengar
Ketukan hatiku semakin bergejolak, dan dalam sunyi
Aku bangkit dan bernyanyi, melantunkan baru puisi

Terima kasih malam, kau memberiku inspirasi
Hingga kutulis puisi ini, dan mengembangkannya dengan penuh makna
Walau jalanku masih panjang, namun kini
Bersama malam, aku telah menemukan keajaiban dalam bentuknya

Salam buatmu malam, yang telah mengenalkanku pada keagungan-Mu
Kuakhiri puisi ini dengan doa, semoga kau selalu memberiku ide-ide baru
Malam, goncanglah diriku lagi, hingga aku meraih sisi terdalam mimpi
Ku tulis puisi ini dalam balutan pesona malam, dan engkau bantu mempercantiknya

***

Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang paling populer dan umum di dunia sastra. Puisi dapat diibaratkan seperti sebuah lagu yang ditulis dalam bentuk tulisan. Ia membawa makna yang dalam dan diungkapkan melalui imajinasi atau perasaan oleh si penyair. Setiap penyair memiliki gaya dan karakteristik masing-masing dalam menulis puisi.

Dalam menghasilkan sebuah puisi yang indah, penyair harus memahami teknik-teknik penulisan puisi terlebih dahulu. Beberapa unsur penting dalam penulisan puisi seperti rima, ritme, metafora, personifikasi, repetisi, dan sebagainya harus dipahami dengan baik. Dengan pemahaman yang baik, seorang penyair bisa mengembangkan kreativitasnya melalui puisi.

Kembali ke pembukaan puisi "ku tulis puisi ini ketika malam telah mengenalku." Kata-kata penyair itu memberikan kesan awal tentang suasana yang menakjubkan dari malam. Hal ini membawa pembaca ke dalam suasana yang gelap dan romantis secara bersamaan. Kemudian, dalam tulisannya, penyair memperkenalkan dirinya sebagai seorang penyair yang sedang menulis. Tidak jelas apakah ia sedang menulis di dalam kamar atau keluar, di balkon atau bawah bintang, namun gambaran malam itu cukup jelas dirasakan oleh pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun