Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pemilih Memilih Pemimpin yang Sederhana

20 Mei 2024   15:21 Diperbarui: 24 Mei 2024   03:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi leadership. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Ketika memilih pemimpin, masyarakat sering kali tidak hanya mencari kandidat dengan prestasi yang baik, tetapi juga orang yang memiliki sifat kepemimpinan yang baik dan bersifat sederhana. 

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa pemilih cenderung memilih pemimpin yang sederhana:

Memiliki Kepercayaan Diri yang Tinggi 

Pemimpin yang sederhana terlihat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menunjukkan kemampuan kepemimpinan. 

Mereka cenderung memiliki ketenangan dalam menghadapi tekanan dan tetap tenang dalam mengambil keputusan. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat yang akan memilihnya sebagai pemimpin.

Kegiatan Sosial Tanpa Pamer

Pemimpin yang sederhana cenderung memiliki keinginan untuk membantu masyarakat tanpa perlu memamerkan hal tersebut. 

Mereka tidak ingin popularitas mereka meningkat hanya karena kegiatan sosial. Mereka ingin kegiatan sosial yang mereka lakukan lebih mengarah pada membantu masyarakat, bukan untuk menampilkan kebaikan hati atau pencitraan.

Identitas dengan Masyarakat yang Lebih Luas 

Pemimpin yang sederhana sering kali dapat mengidentifikasi dengan masyarakat secara lebih luas. Mereka tidak melihat perbedaan dan status sosial yang ada antara diri mereka dengan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun