Eko Windarto
Dalam rangka memperingati HUT Kota Malang ke-110, Pj.Walikota Malang Dr.Ir.Wahyu Hidayat, MM akan meluncurkan buku satu abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-anak Kota Malang pada Sabtu, 20 April 2024 pukul 13.00 hingga selesai di Gedung Malang Creative Center, Jalan A Yani 53, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Acara akan dimeriahkan dengan special performance dari Nashir Project.
Perayaan HUT Kota Malang ke-110 diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat untuk mengenang sejarah panjang kota ini, salah satunya adalah sejarah panjang gedung yang menjadi tempat peluncuran buku terbaru ini, yaitu Malang Creative Center. Gedung ini merupakan bangunan bersejarah peninggalan masa kejayaan pemerintahan Hindia Belanda di Malang. Di sinilah akan dilakukan peluncuran buku satu abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-anak Kota Malang.
Peluncuran buku satu abad Stadion Gajayana tersebut bertujuan untuk menggugah rasa kagum dan memberikan pengakuan kepada peran stadion ini dalam sejarah olahraga dan kehidupan masyarakat Kota Malang. Buku ini dapat menjadi khazanah sejarah yang penting bagi masyarakat Malang untuk memahami dan menyatukan identitas budaya kota. Dalam buku tersebut terangkum perjalanan panjang Stadion Gajayana dari masa ke masa, suasana persaingan, dan sejarah perlombaan yang diadakan di sana.
Selain itu, peluncuran Spektrum Anak-anak Kota Malang bertujuan untuk memperkenalkan khasanah seni dan budaya anak-anak Kota Malang, yang dalam buku ini ditampilkan melalui karya seni oleh anak-anak berbakat dari Kota Malang. Dalam buku ini juga terdapat ragam cerita-cerita dari anak-anak Kota Malang yang menampilkan ide-ide cemerlang mereka. Spektrum Anak-anak Kota Malang dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber inspirasi bagi anak-anak lainnya untuk terus berkarya dan terus mengembangkan bakatnya di bidang seni dan budaya.
Dalam acara peluncuran buku satu abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-anak Kota Malang, ada special performance dari Nashir Project. Nashir Project merupakan bentuk apresiasi pada musisi lokal asal Kota Malang. Nashir Project terkenal akan genre musik jazz, blues, dan keroncong yang memperkaya khazanah musik lokal dengan mencampurnya dengan musik-musik internasional. Nashir Project dikenal sebagai salah satu musisi Jazz berbakat asal Malang. Mereka sering tampil di acara-acara besar di Malang dan berbagai tempat di Indonesia.
Maka, acara peluncuran buku Satu Abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-anak Kota Malang dan special performance dari Nashir Project ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi masyarakat Malang dan sekitarnya serta menjadi pengingat sejarah yang penting bagi anak-anak Kota Malang.
Sejarah Stadion Gajayana Stadion Gajayana sendiri mempunyai sejarah panjang yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan sejarah kota Malang. Stadion Gajayana pertama kali dibangun tahun 1923 dengan nama Stadion Toegoe oleh pemerintah kolonial Belanda. Stadion ini diresmikan langsung oleh Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh.
Pada masa pendudukan Jepang, nama stadion ini diubah menjadi Kenritsu Kyogijo. Setelah Indonesia merdeka, stadion ini berganti nama kembali menjadi Stadion Gajayana dan telah menjadi saksi bisu dari banyak pertandingan olahraga yang digelar di kota Malang.
Renovasi dan Perbaikan Stadion Dalam kurun waktu satu abad tersebut, fasilitas yang diberikan oleh Stadion Gajayana pun mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Renovasi dilakukan dengan tetap mempertahankan ciri khas arsitektur kolonial-nya hingga saat ini. Pihak pengelola Stadion Gajayana terus melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas, seperti pembangunan Tribun Timur, renovasi Tribun Barat, penambahan ruang ganti pemain, pertukaran rumput stadion, pengembangan area parkir, dan lain sebagainya.
Kontribusi Stadion Gajayana bagi Olahraga dan Masyarakat Malang Stadion Gajayana telah memberikan banyak kontribusi bagi dunia olahraga dan masyarakat Malang secara umum. Stadion ini menjadi tempat bergengsi bagi pertandingan sepak bola, atletik, dan pertandingan olahraga lainnya. Di samping itu, stadion ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Malang saat perayaan Hari Kemerdekaan, perayaan Imlek, dan acara-acara besar lainnya.