Oleh: Eko WindartoÂ
Permasalahan Arus Mudik pada Jalanan Desa
Setiap tahunnya, arus mudik menjelang hari Raya Idul Fitri selalu membawa dampak besar pada transportasi publik dan jalanan. Namun dampak tersebut tidak hanya berlaku pada jenis transportasi di kota-kota besar, tetapi juga terasa kuat hingga ke pelosok desa, terlebih pada jalanan kecil yang hanya dapat dilalui satu mobil atau sepeda motor.
Salah satu contohnya adalah jalan menuju desa tempat saya tinggal. Jalan tersebut menjadi salah satu jalur arus mudik yang sangat padat. Jalanan yang biasanya bisa dilewati dengan mudah oleh kendaraan, baik besar maupun kecil, kini berubah menjadi sebuah alur nan sempit yang sulit dilalui.
Tidak jarang, kendaraan pemudik saling bersinggungan akibat laju kendaraan yang terlalu cepat dan kebutuhan untuk melintas segera. Jalanan menjadi tak berdaya dan memaksa pengendara untuk terus bersabar dalam kepadatan tersebut.
Dampak Pada Perekonomian Desa
Arus mudik yang memadati jalanan desa selama hari raya Idul Fitri mempengaruhi ekonomi warga desa secara signifikan. Para pedagang yang ada di jalanan atau warung pinggir jalan mendapat keuntungan karena meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi jalanan tersebut. Namun, warga sekitar seringkali mengalami kesulitan dalam akses transportasi dan distribusi barang.
Pada situs-situs penjualan online, pengiriman barang ke desa terganggu karena kesulitan pencarian akses jalan. Hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi konsumen yang tidak mendapatkan barang mereka pada waktu yang dijanjikan, dan menjadi masalah bagi penjual dalam bisnis mereka.
Solusi Jangka Panjang
Untuk meminimalisir masalah yang timbul selama musim arus mudik, pemerintah setempat harus memperhatikan berbagai masalah yang terkait dalam membuat kebijakan.
Pertama, pemerintah harus memperbaiki kondisi jalan agar menjadi lebih baik dan lebih lebar, dengan dua jalur arah berbeda agar bisa meningkatkan keamanan pengendara dan mengurangi kemacetan.