Oleh: Eko Windarto
Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu yang dipimpin Dra. Santi Restuningsasi MM, moderator: Doktor Slamet Hendro Kusumo. Narasumber: Abimardha Kurniawan S. Hum, MA. Dr. (Filologi). Wahyu Dian Pramana S. Hum, S. IP (Pustakawan Disperpusip Prov. Jatim) merupakan sebuah lompatan perpustakaan dan kearsipan yang mencoba membongkar manuskrip lokal lewat dialog kebudayaan.Â
Manuskrip lokal merupakan naskah kuno yang ditulis dalam bahasa daerah dan biasanya digunakan untuk menyimpan arsip-arsip pemerintahan atau catatan-catatan sejarah. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kekayaan manuskrip lokal yang terdapat dalam Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu, dan bagaimana manuskrip lokal tersebut dapat memperkaya wawasan kita tentang sejarah Jawa Timur.
Manuskrip lokal merupakan sebuah warisan budaya yang sangat penting bagi daerah setempat. Tanpa manuskrip lokal, informasi tentang sejarah dan budaya di masa lalu akan tersimpan dalam bentuk lisan dan tidak terdokumentasi secara tertulis. Di Jawa Timur, perpustakaan dan kearsipan Kota Batu merupakan salah satu lokasi yang menyimpan banyak sekali manuskrip lokal, termasuk Naskah Kuno yang memuat banyak informasi tentang sejarah, kebudayaan, dan kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau.
Pentingnya Manuskrip Lokal dalam dialog budaya Fokus Grup Discussion Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu merupakan sumber yang sangat penting dalam memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa Timur pada masa lampau. Dalam manuskrip lokal tersebut terdapat banyak informasi tentang sejarah, kepercayaan, kebudayaan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
Kekayaan Manuskrip Lokal dalam Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu sangat beragam, mulai dari naskah pemerintahan, catatan keluarga, hingga naskah-naskah keagamaan. Beberapa naskah yang dibahas di dalam gedung Kearsipan Kota Batu adalah daftar kekayaan Masjid-masjid, Tanah Wakaf dan Tanah Kas desa-desa, dan Patung Brahma Trisirah di desa Sekar Putih. Pendem. Kec. Junrejo yang ditemukan oleh bapak Lulut. Â
Manuskrip Patung Brahma Trisirah di Sekar Putih sebagai Kajian Menarik Manuskrip Patung Brahma Trisirah. Banyak informasi tentang sejarah, kebudayaan, dan kehidupan masyarakat Jawa Timur pada masa lampau. Patung ini memberikan gambaran yang lebih detail tentang suasana sosial, hukum, kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat Jawa pada masa lalu. Dalam patung ini terdapat kisah-kisah tentang kerajaan, mitologi, dan agama yang masih menjadi misteri. Selain itu, masih banyak lagi manuskrip lokal lainnya yang dapat dibahas di perpustakaan dan kearsipan Kota Batu.
Membahas manuskrip lokal dalam Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu merupakan kekayaan yang sangat penting dalam melacak sejarah, kebudayaan, dan kehidupan masyarakat Jawa. Dalam manuskrip lokal tersebut terdapat banyak sekali informasi tentang keberagaman dan kekayaan budaya di Jawa Timur pada masa lampau. Oleh karena itu, tadi siang tgl. 19 Desember 2023 dilakukan pembahasan terhadap manuskrip lokal dalam Menelusuri Naskah Kuno Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu melalui dialog budaya supaya sumber-sumber sejarah dan kebudayaan tersebut dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dan wawasan sejarah yang makin berkembang. Kita harus menjaga dan melestarikan manuskrip lokal sebagai bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia.
Batu, 19 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H