Biarkan malam tertidur seperti segumpil wajahmu di ranjang mimpi
Lepaskan ia bermimpi tentang taman-taman sunyi, dan bunga-bunga ilusi berwarna api
Lewati saja malam dengan hati
Sebab di keningmu mengalir segala memori
Perlahan menjadi rinai menetes-netes di pipi cekung nan sunyi
Ah, malam ini seperti negeri para pemimpi
Menyembunyikan jendela kenangan mengeras sendiri
Di dalam tubuh yang api
Betapa keindahanmu tak bisa kupungkiri
Wajahmu serasa halnya putik bunga matahari
Selalu bercahaya dan bergerak ditiup angin rindu kembali
Memandang wajahmu seakan melihat hatiku sendiri
Sebab aku adalah daun-daun cinta jatuh di tanah sunyi
Sebagai puisi yang mentauhidkan lidah pucat pasi
Sekarputih, 2022021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H