Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Otokritik dan Kontemplasi dalam Kantong-kantong Budaya yang Terbuka

3 Maret 2024   12:25 Diperbarui: 3 Maret 2024   12:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Eko Windarto

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita hanya melihat kebudayaan pada permukaannya saja. Namun, jika kita melihat lebih dalam, kita akan menemukan banyak kantong kebudayaan yang terbuka yang masih perlu dieksplorasi dan dipelajari.

Mengapa harus dieksplorasi dan dipelajari? Karena kantong budaya yang terbuka ini bisa menjadi sumbangan besar bagi kehidupan sosial dalam sebuah masyarakat. Salah satu manfaat dari eksplorasi dan pembelajaran pada kantong-kantong budaya yang terbuka adalah kita dapat memahami perbedaan budaya dan menghargai keberagaman di tengah masyarakat.

Jika kita melihat sejarah, banyak adat istiadat atau kebiasaan di masyarakat yang hampir punah atau tidak terus dijaga lagi. Contohnya, di Indonesia terdapat banyak etnis yang sekarang mulai merajut kembali budayanya setelah lama terlupakan. Eksplorasi dan pembelajaran pada kantong-kantong kebudayaan yang terbuka bisa menjadi pemicu bagi masyarakat untuk kembali menjaga budayanya dan memperkayanya lagi.

Selain itu, eksplorasi dan pembelajaran pada kantong-kantong budaya yang terbuka juga bisa membantu mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Misalnya, dengan mempromosikan festival budaya di Indonesia seperti festival Kuda Lumping, Bantengan, Reog, Tari Topeng Malangan, Festival Serabi dan sebagainya sehingga banyak orang asing yang tertarik untuk datang dan menjelajahi kebudayaan Indonesia.

Pembelajaran pada kantong-kantong budaya yang terbuka juga penting bagi kemajuan teknologi dan industri. Budaya sejatinya punya banyak aspek apapun yang tampak tradisional atau kuno, namun seringkali menawarkan konsep artistik yang menarik. Prinsip desain arsitektur pelog pada air mancur atau ide-ide kreatif pada pakaian daerah seperti batik dengan inovasi terbarukan. Dengan mengeksplorasi aspek budaya tersebut, kita bisa menciptakan inovasi yang bertujuan untuk memajukan teknologi dan industri dalam negeri.

Batik Adalah Salah Satu Kekayaan Budaya Di Indonesia

Sebagai kekayaan budaya Indonesia, batik terus dikenal di seluruh dunia. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, industrialisasi, dan globalisasi, beberapa perkembangan negatif telah terjadi, termasuk kualitas kain batik yang menurun, penemuan teknologi tekstil baru yang mengancam produksi batik tradisional, dan masalah lingkungan yang meningkatkan biaya produksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan solusi inovatif yang dapat membantu menghadapi tantangan ini.

Salah satu solusi adalah dengan menggunakan inovasi terbarukan untuk pengembangan batik. Inovasi dapat memberikan banyak manfaat untuk industri batik, termasuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan membantu memecahkan masalah lingkungan. Contoh inovasi yang dapat digunakan adalah teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan bahan-bahan organik, dan penggunaan bahan alternatif untuk pewarna.

Adalah penting untuk menyadari bahwa solusi inovatif ini tidak hanya memerlukan kolaborasi antara pabrik batik dan universitas atau lembaga riset, tetapi juga memerlukan dukungan dari pemerintah. Pemerintah harus memberikan dorongan untuk inovasi dan memberikan insentif bagi industri atau perusahaan yang mengadopsi solusi inovatif di masa depan.

Selain dukungan pemerintah, kolaborasi antara industri batik dan masyarakat juga penting dalam menghadapi tantangan ini. Kolaborasi ini meliputi pembentukan kelompok diskusi dan workshop untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta memberikan pelatihan bagi para pekerja di industri batik untuk mengadopsi inovasi terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun