Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Digitalisasi dalam Pemilu 2024

21 Februari 2024   16:56 Diperbarui: 21 Februari 2024   17:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh: Eko Windarto

Pemilu Damai menjadi salah satu aspek penting yang harus dipastikan dalam proses demokrasi Indonesia. Tidak hanya harus memiliki pemilih yang berkualitas, pemilu yang damai juga menjadi kunci bagi terwujudnya demokrasi yang sehat. Semakin majunya teknologi digital pada saat ini, kemampuannya untuk membawa perubahan besar dalam proses Pemilu pun turut meningkat. 

Kita tinggal melihat bagaimana varian digital mampu membawa perubahan dan keuntungan besar ke dalam proses Pemilu. Namun, teknologi digital juga dapat membawa beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum Pemilu untuk menciptakan pemilihan yang jujur dan adil.

Digitalisasi Dalam Pemilu

Dalam beberapa dekade, dunia telah berubah secara dramatis dengan adopsi teknologi digital. Teknologi ini membawa cara yang radikal dalam cara we berinteraksi dengan satu sama lain. Di sektor publik, digitalisasi sangat membantu dalam banyak hal. Pemilu tidak terkecuali, digitalisasi dalam proses pemilu telah menjadi bagian dari sistem yang lebih maju dalam memantau pekerjaan dari kegiatan kampanye hingga rekapitulasi hasil pilkada.

Salah satu alasan mengapa digitalisasi memainkan peran utama dalam proses Pemilu adalah mampu mengurangi kesalahan data dan manipulasi. Dalam pemilu dimana pemilih sangat banyak, kesalahan atau manipulasi mesin hitung dapat memengaruhi hasil pemilu. Namun, dengan adopsi digital, setiap pemilih dapat mengawasi perhitungan dan pengumpulan suara secara langsung dari rumah mereka. Ini dapat mencegah berbagai macam kasus penipuan dalam pemilu.

Selanjutnya, digitalisasi juga mempermudah perhitungan dan rekapitulasi suara dalam waktu yang lebih singkat. Hasil pemilu hari ini dapat segera diketahui melalui penampilan sistem votting dan penghitungan melalui digital yang sangat akurat.

Tantangan Digitalisasi Dalam Pemilu

Bagaimanapun, adopsi digitalisasi dalam proses pemilu tidak selalu mudah dan mulus. Beberapa tantangan yang datang dengan digitalisasi dalam pemilu harus dihadapi agar dapat mengambil manfaat maksimal dari ini. Masalah utama adalah persoalan keamanan, hacker dapat dengan mudah memanipulasi sistem secara tidak sah jika tidak memiliki sistem keamanan yang cukup.

Tantangan teknologi digital dalam pemilu juga berkaitan dengan penyediaan data pemilih yang akurat selama registrasi. Berbagai strategi ditempuh untuk memastikan bahwa semua data pemilih telah diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan kejujuran selama proses pemilihan.

Kemudian selain keamanan, tantangan lain yang dihadapi oleh digitalisasi dalam Pemilu adalah masalah kesenjangan teknologi. Tidak semua area dapat menikmati akses internet yang stabil dan terjangkau, yang dapat menghalangi bagian dari masyarakat dalam penggunaan teknologi digital untuk kepentingan Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun