Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mudah Terprovokasi Jargon Politik yang Menghipnotis

5 Februari 2024   18:51 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Eko Windarto

Ketika janji politik tidak ditepati, hal tersebut dapat membuat kepercayaan masyarakat terhadap politisi turun drastis. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan dalam sistem politik secara keseluruhan. Namun, harapan itu masih tetap ada bahwa di masa depan, politisi akan berusaha untuk lebih konsisten di dalam menjalankan janji-janji mereka agar dapat dipercaya oleh masyarakat yang mereka layani.

Masyarakat sekarang semakin cerdas dan banyak mempunyai preferensi politik atau pandangan tertentu. Masyarakat sekarang tidak mudah percaya pada politikus, karena keseringan merasakan kekecewaan oleh janji-janji politik yang tidak ditepati oleh pejabat publik yang memegang kekuasaan. Hal ini sangat merugikan masyarakat yang telah memberikan kepercayaan penuh pada mereka. Yang pasti, sebagai warga negara yang baik, kita dapat memberikan suara melalui pemilihan dan menyuarakan kekecewaan kita ketika ada ketidakadilan yang terjadi.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan politisi menepati janji mereka.

Pertama, kita bisa memperhatikan rekam jejak politisi tersebut. Coba cari tahu apakah dia pernah menepati janji-janji yang pernah diucapkannya sebelumnya.

Kedua, kita juga bisa memperhatikan program yang diusung oleh politisi tersebut. Jika program dan janji-janjinya terlihat realistis dan terukur, itu bisa menjadi indikasi bahwa dia lebih mungkin untuk menepatinya di kemudian hari.

Selain itu, kita juga dapat memperhatikan tindakan dan kebijakan politisi tersebut ketika sudah menjabat. Jika dia berusaha untuk melaksanakan apa yang dijanjikannya dan bekerja secara konsisten untuk meningkatkan kesejahteraan publik, kita bisa percaya bahwa dia akan menepati janji-janji politiknya.

Namun, tidak ada jaminan 100% bahwa politisi bahkan yang terbaik akan sepenuhnya menepati semua janji mereka. Sangat penting untuk selalu mempertanyakan dan memeriksa informasi sebelum membuat keputusan politik dan memilih orang yang tepat untuk memimpin kita.

Setelah pemilihan politik, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memastikan bahwa janji-janji politik yang diucapkan oleh para kandidat akan ditepati. Pertama, kita bisa memantau pergerakan para kandidat dan melihat apakah mereka bekerja sesuai dengan janji-janji mereka. Kedua, kita bisa terus bertanya dan meminta pertanggungjawaban pada para kandidat untuk memastikan bahwa janji-janji mereka sedang atau sudah dikerjakan. Ketiga, kita bisa terus mengadakan diskusi dan debat terkait isu-isu penting dengan para kandidat terpilih untuk memastikan bahwa mereka benar-benar telah memenuhi janji-janji mereka. Semua cara tersebut dapat membantu kita memastikan bahwa janji-janji politik ditepati setelah pemilihan.

Jangan mudah terprovokasi jargon politik yang menghipnotis.

Memang seringkali terdapat jargon-jargon politik yang bisa menjadi momok bagi masyarakat, terutama jika jargon tersebut mengandung unsur manipulatif atau menyesatkan. Bahkan, seringkali jargon politik yang diucapkan para politisi bisa membuat masyarakat merasa bingung dan tidak tahu mana yang benar atau salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun