Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Bulan Menuju Subuh

25 Januari 2024   17:32 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:39 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya bulan memang indah dan menyejukkan hati.
Warnanya berkilauan membuat dunia terasa berwarna
Gemericik air dan angin malu-malu membelai Menghantar purnama pergi, menuju kegelapan subuh yang sunyi.

Rahasia yang tersimpan pada cahaya bulan begitu dalam
Tentang harapan dan angan dalam relung hati yang terpendam.
Eksistensi yang tak bisa diabaikan oleh jiwa dan raga
Menjadi hadiah dari Sang Pencipta untuk insan penghuni bumi.

Cahaya bulan yang tak akan pernah bisa kembali lagi
Menjadi pelajaran dalam hidup tentang arti penting waktu sejati
Saling menghargai waktu, kesempatan dan segala kebaikan, hingga kita pun bisa merasakan purnama yang abadi di surga yang kudus dan suci.

Sekarputih, 21012024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun