Mohon tunggu...
Eko Wibowo
Eko Wibowo Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta, bergabung dengan FOTKOM 401

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berlibur di Gunung Merapi

31 Desember 2013   08:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Erupsi gunung merapi yang besar pada tahun 2010 kemarin, selain menyisakan kerusakan ternyata juga membuat gunung tersebut menjadi terkenal. Terlihat setelah erupsi tersebut minat pendakian gunung merapi menjadi lebih ramai.

Gunung yang memiliki ketinggian 2968 mdpl (meter dari permukaan laut) ini adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

Gunung Merapi merupakan obyek wisata minat khusus yaitu pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima hingga enam jam untuk sampai ke puncak.

Para pendaki umumnya datang dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Semarang. Rata-rata dari mereka adalah pelajar yang menghabiskan waktu liburan dengan cara mendaki. Tidak hanya dari dalam negeri, namun pendaki dari luar negeri pun sering melakukan pendakian dengan didampingi pemandu yang kebanyakan adalah warga setempat. Petugas di basecamp merapi yaitu Gimar mengatakan setiap hari sabtu dan minggu maupun hari-hari libur lainnya tempar parkir di basecamp ini akan penuh sesak oleh kendaraan para pendaki gunung. “kendaraan para pendaki yang dititipkan di tempat ini kadang tidak cukup dengan ruangan yang kami punya, hingga ada beberapa motor yang harus kami taruh diluar” ujarnya.

Setiap pendaki rata-rata memulai pendakian antara jam tujuh hingga sepuluh malam. Pendakian yang dimulai dari pos pendakian sampai pos satu akan ditempuh dengan waktu satu sampai dua jam. Di awal pendakian ini pendaki akan melewati new selo, yaitu tempat wisata tertinggi digunung merapi. Pos satu, Pos dua kemudian Watu Gajah lalu Pasar Bubrah Dipasar bubrah biasanya dibuat tempat menginap para pendaki sebelum mencapai puncak. biasanya para pendaki naik ke puncak pada waktu dini hari, untuk dapat melihat matahari terbit dari puncak merapi.

Dengan medan yang menanjak dan berbatu, di jalur ini diharuskan pendaki pintar memilih batu yang digunakan pijakan, karena licin dan bila salah pijakan batu tersebut bisa longsor. Kebanyakan para pendaki turun kembali ke pos pendakian antara jam sembilan hingga jam sebelas siang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun