Mohon tunggu...
Eko Wardaya
Eko Wardaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Divisi Bantuan Hukum Seknas LS VInus

Pegiat Pemilu dan Demokrasi 💻📱☕️

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Writer's Block, Lawan!

27 April 2020   08:00 Diperbarui: 27 April 2020   20:41 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Writer's Block. (sumber: theodysseyonline.com)

"Seringkali saya bersemangat untuk menulis. Semangat yang menyala-nyala, ide terasa bergelayutan dalam benak pikiran. Tapi ketika akan mulai menulis, saya tidak tau apa yang harus ditulis, blank. Overload ide membuat saya mati kutu nampaknya, hanya diam berlama-lama di depan komputer. Kebanyakan tema tapi malah tak ada yang terabadikan dalam sebuah tulisan."

Setiap penulis pernah terserang hal yang serupa dengan saya. Itu adalah kondisi kebuntuan menulis atau yang lebih dikenal dengan istilah writer's block. Tahukah Anda?

ilustrasi Writer's Block. (sumber: theodysseyonline.com)
ilustrasi Writer's Block. (sumber: theodysseyonline.com)
Boleh jadi Anda pernah mendengar istilah tersebut tapi tidak tau arti, padahal anda pernah merasakannya ketika menulis. Blank, buntu, tak ada ide, hilang mood, dan ungkapan-ungkapan lainnya seringkali mewakili apa yang disebut dengan writer's block. Tak perlu heran, pun juga penulis professional pernah mengalami.

Writer's block biasa terjadi ketika kita akan menulis atau saat di tengah proses menulis itu sendiri. Berikut saya uraikan:

Tipe pertama, writers' block saat akan memulai proses menulis. Pada tipe ini umumnya penulis merasakan sulit menulis kalimat pertama, apa yang harus ditulis terlebih dahulu, kalimat pembuka seperti apa yang sesuai dan sebagainya. 

Model lain seperti yang saya alami kemarin, banyaknya ide membuat bingung, pikiran campur baur.

Tipe kedua, writer's block ditengah perjalanan proses menulis. Teman-teman saya yang passion menulisnya di novel sering mengalami kejadian ini. 

Akhirnya harus berhenti atau beralih ke tulisan lain tema. Juga berlaku pada penulis esai dan cerpen. Karya tak selesai penyakit writer's block malah menjangkit.

Ketahui penyebabnya dan lawan!

Pada umumnya writer's block disebabkan oleh penguasaan topik yang tak memadai, kurang referensi, dan motivasi sedang kering atau malah overload ide. Jangan kira writer's block terjadi hanya kisaran waktu sesaat, hitungan menit, jam atau hari. 

Writer's block akut menjangkit seseorang dalam hitungan tahun sampai-sampai membuat penulis tersebut gugur dari jalan menulis seperti saya pernah alami berulangkali. Inilah writer's block yang diakibatkan oleh hilangnya motivasi menulis

Setelah mengetahui tipe dan penyebab, lantas bagaimana cara melawan writer's block. Tidak semua orang beranggapan writer's block mesti dilawan. 

Karena jika tetap dipaksakan tulisan pun tak akan sesuai harapan, maka tinggalkan saja. Hemat saya meninggalkan untuk sesaat adalah salah satu bentuk perlawanan juga.

Melawan yang saya maksud disini adalah upaya tetap produktif menghasilkan tulisan. Bukan dipaksakan untuk pemenuhan target semata hinga mengabaikan kualitas.

Pahamilah jangan sampai kita terjebak dalam pikiran sesat bahwa ide sedang tak ada dan bad mood. Sudah banyak penulis yang mengatakan bahwa ide itu ada dimana-mana, ide itu bukan ditunggu, tinggal kita menangkapnya.

Mood itu diciptakan bukan dicari, kitalah aktor perubahan diri sendiri.....

.....kita pun perlu merefresh otak secara rutin agar dapat menangkap ide-ide genial yang akan dituangkan dalam tulisan... (Teguhkan Jalan Menulis!, Eko Wardaya 2012) 

Kiat yang bisa anda coba lakukan di antaranya: pertama, menulis dengan otak kanan, lakukan penulisan bebas. Apa saja di benak pikiran, tuliskan. 

Tak peduli tata bahasa, aksara, tanda baca. Tulis, tulis, dan tulis. Pasca satu karya bebas selesai maka anda bisa masuk proses editing sebelum di publish. Pada proses itu akan muncul (lagi) ide-ide genial yang menyempurnakan tulisan anda.

Kedua, menulis dengan otak kiri, perlu dilakukan terlebih dahulu proses pra menulis. Lakukan mind maping ide dan kerangka tulisan. Petakan agar tidak semrawut, masukkan file pada folder bak perapihan data dalam komputer. 

Buat kerangka tulisan: pembuka, isi, dan penutup agar tulisan tak keluar dari tema. Kelanjutannya tinggal anda tulis step by step sesuai kerangka. Silakan pilih metode yang anda suka.

Ketiga, apa yang saya sebut tadi dengan meninggalkan sesaat. Ialah internet walking, baik anda menulis dengan otak kanan maupun kiri belum menjamin writer's block tak akan menyerang. 

Bila kiat pertama dan kedua lebih mengarah pada tipe writer's block saat mulai menulis, maka kiat ketiga ini ditujukan pada tipe writer's block di tengah perjalanan proses menulis. Internet walking yang dimaksud adalah menghilangkan kepenatan, menangkap ide dari blog "tetangga". 

Bisa pula sambil buka facebook, twitter, chating, update status dan aktifitas intenet lainnya. Ingat ide ada dimana-mana, status orang pun bisa jadi ide. Tangkaplah!

Bagaimana ketika sudah berusaha melakukannya tapi tak kunjung tulisan itu dimulai (kembali). Kiat terakhir silakan anda tidur saja dan itu pun saya lakukan. Kita memang tidur tapi otak kita kan tak tidur. 

Ternyata otak kita mengurai semua hal jelimet yang membuat kita blank. Akan terasa saat bangun tidur, pikiran fresh dan ide tertata pada file-file yang rapi dalam otak anda. Bukan tak mungkin memunculkan ide-ide baru.

Percaya atau tidak percaya, saya alami sendiri hingga tercetuslah kiat-kiat di atas. Setelah saya mengalami writer's block, saya lakukan menulis bebas. Tapi masih sulit, baru separagraf tulisan saya hapus dan terjadi berulangkali dengan berbagai tema. 

Lalu saya lakukan internet walking, buka kompasiana, facebook, dan banyak lagi. Masih belum berhasil, kemudian saya lanjutkan tidur. Sebelum dan sesudah tidur saya merasa ide saling bersua hingga ketemu benang merah yang saling berkaitan. 

Pagi hari saya pun menulis bebas dan pada saat proses editing, tulisan ini menjadi lebih banyak ide dibandingkan tulisan menulis bebas yang sudah dibuat. Silakan buktikan! lawan!

Ingat, bukan berarti tidur melulu, saya ajak anda berusaha melawan sebenar-benarnya melawan karena saya yakin orientasi menulis anda lebih dari sekedar hobi. Mungkin anda pernah mengalami dan suskes mengatasi? Silakan tuliskan dan share it...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun