Pernahkah kamu merasa bahwa kebahagiaan selalu tampak berada di luar jangkauan? kamu mungkin berpikir bahwa kebahagiaan itu ada pada pernikahan atau kekayaan, seperti yang seringkali dipamerkan di media sosial atau cerita-cerita sukses orang lain. Namun, kenyataannya, banyak orang yang sudah menikah atau kaya raya justru merasa tidak puas dan tidak bahagia. Jadi, apa yang salah? Apakah pernikahan dan kekayaan benar-benar jalan menuju kebahagiaan, atau ada sesuatu yang lebih mendasar yang kita lewatkan?
Artikel ini akan mengajak kamu untuk memahami lebih dalam tentang konsep sakinah dalam pernikahan, serta memberikan panduan praktis untuk meraihnya.Â
Bayangkan perasaan melihat kehidupan orang lain yang tampak bahagia di permukaan---pasangan yang terlihat mesra, rumah tangga yang seolah sempurna, atau kemewahan yang terpampang jelas. kamu mulai membandingkan diri dan merasa bahwa hidup kamu belum "cukup". Namun, apa yang tampak diluar belum tentu mencerminkan kenyataan di dalam. Banyak pasangan yang, meski telah menikah, merasa tidak tenang dan tidak bahagia. Ini bukan karena pernikahan itu sendiri yang salah, tetapi mungkin karena kita belum memahami esensi dari pernikahan itu.
Masyarakat seringkali menaruh harapan terlalu tinggi pada pernikahan sebagai sumber kebahagiaan mutlak. Ketika harapan itu tidak terpenuhi, perasaan kecewa dan ketidakpuasan muncul. Padahal, kebahagiaan sejati tidak datang dari status pernikahan atau kekayaan, melainkan dari ketenangan batin yang hanya bisa dicapai dengan memahami dan menjalankan pernikahan sesuai dengan tuntunan Allah Subhanahu wa ta'ala.
Inilah yang disampaikan dalam kajian "Menuju Sakinah Bersamamu" oleh Ustadz Handy Bonny. Kajian ini mengajarkan bahwa pernikahan adalah salah satu jalan menuju ketenangan (sakinah), asalkan kita menjalani pernikahan dengan cara yang benar---sesuai dengan aturan yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala tetapkan. Aturan ini bukanlah untuk membatasi kebebasan kita, tetapi untuk membawa kita kepada kebahagiaan sejati, meski jalannya mungkin penuh dengan tantangan.
Mengapa "Menuju Sakinah Bersamamu" Penting untuk kamu?
Pertama, kajian ini mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada status pernikahan atau materi, melainkan pada sikap qanaah---menerima dengan cukup dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Dalam pernikahan, sikap ini sangat penting untuk menciptakan ketenangan batin. Tanpa qanaah, kita akan selalu merasa kurang dan tidak pernah benar-benar puas.