Mohon tunggu...
eko wahyu
eko wahyu Mohon Tunggu... -

Satu Hati Satu Cinta Satu Jiwa Satu Tekad Satu Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Karya Seni Hiasi Gundukan Tanah Uruk di Ngasem

5 September 2010   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jogja,  – Sejak dipindah ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias (PASTHY) di Dongkelan,April 2010 lalu, suasana kawasan Ngasem saat ini masih terlihat semrawut karena proyek pembangunan pusat kerajinan. Kesemrawutan ini juga terlihat dengan adanya gundukan tanah uruk yang justru membuat pemandangan tidak sedap. Kondisi tersebut ternyata mampu dimanfaatkan oleh Kampung Budaya Ngasem yang menanami gundukan tanah atau material uruk tersebut dengan berbagai macam karya seni.

Gundukan tanah dan material uruk yang sudah berubah menjadi semak belukar ini disulap menjadi gundukan seni ajang berekspresi atau tempat meluapkan gambaran batin lewat karya rupa sehingga akhirnya gundukan tanah tersebut enak dipandang mata.

Ketua Kampung Budaya Ngasem Yogyakarta, Kompi Setyoko mengatakan penempatan karya-karya seni ini digelar sebagai respon keberadaan tanah uruk yang sekaligus memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya art in public area. Menurut Kompi, karya seni rupa yang dipajang ini bukan hanya milik seniman yang ada di Kampung Budaya Ngasem saja tetapi karya siapa pun termasuk karya wisatawan.

“Inilah yang ingin kami tunjukkan kepada masyarakat, bahwa tanah uruk ini bisa dimanfaatkan sebagai media berekspresi sehingga sekarang bisa menjadi pemandangan yang enak dilihat. Jika gundukan tanah ini dibiarkan, bukan tidak mungkin lokasi ini akan menjadi hutan mini yang sangat mengganggu,” katanya.

Gundukan tanah uruk yang berada di salah satu titik di lokasi pembangunan bekas pasar ngasem tersebut, kini hampir penuh dengan berbagai macam karya seni rupa, bahkan sebuah replika burung dengan ukuran besar pun dipajang di lokasi ini bersama sebuah mobil tua. Harapannya lokasi ini bisa menambah daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Sari untuk sekedar mampir melihat karya seni para seniman.**(Eko Wahyu )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun