Mohon tunggu...
eko wahyudi
eko wahyudi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tingkatkan Daya Cegah dan Tangkal Aksi Terorisme

3 Desember 2015   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2015   11:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terjadinya berbagai aksi dan tindak kekerasan oleh kelompok radikal terorisme di negara-negara yang relatif kuat dari segi pertahanan dan keamanan membuktikan bahwa pencegahan dan penanggulangan secara konvensional bukanlah jaminan untuk terciptanya rasa aman terhadap terorisme.

Sebut saja insiden baru-baru ini di Paris yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka yang mencapai ratusan orang. Mungkin masih ingat dalam benak kita, sepuluh tahun lalu, yaitu pada 2005 terjadi peristiwa ledakan bom di London, Inggris. Korban yang meninggal mencapai 52 orang dan ratusan orang terluka. Begitupun peristiwa bom di Mesir di tahun yang sama, korban tewas mencaapai 88 orang dan lebih dari 100 orang luka-luka.

Di dalam negeri, ancaman teror bom juga tak kalah mengerikan. Mungkin kita masih ingat kejadian bom Bali, bom hotel JW Marriott atau bom Kuningan. Peristiwa aksi teror itu tak pelak menarik perhatian masyarakat Indonesia. Selain itu, patut juga diwaspadai adanya bentuk aksi teror yang terjadi di daerah-daerah konflik, seperti yang terjadi di Poso. Sebagai contoh, pada tahun 2005 terjadi peristiwa besar berupa dua ledakan yang berasal dari bom rakitan di Tentena, wilayah selatan Poso 5 dan memakan korban jiwa puluhan orang, belum korban luka-luka.

Ada beragam motif dibalik aksi-aksi teror yang terjadi sejak dulu hingga saat ini. Ada yang memiliki motif bernuansa politik, SARA atau upaya pengalihan perkara pengadilan, yang ditujukan untuk mengadu domba antara kelompok masyarakat. Ataupun kemungkinan aksi teror sebagai bagian niat tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI.

Semua pengalaman yang dialami bangsa ini terkait aksi kekerasan dan teror kelompok radikal terorisme perlu diwaspadai dan ditindak secara tegas. Salah satunya melalui upaya peningkatan daya cegah serta daya tangkal terhadap terorisme.

Selain itu, perlu dilakukan investigasi untuk mempetakan jejak pelarian dan mempersempit ruang gerak para pelaku teroris. Memang mobilitas yang sangat tinggi dan sulitnya mengenali penyamaran yang dilakukan, aparat keamanan sering hanya menemukan bukti-bukti.

Ya, secara umum penanganan dan pencegahan aksi terorisme dapat berjalan meskipun belum dapat memenuhi harapan. Sebagian aksi terorisme yang berskala lokal, dalam waktu singkat telah dapat diidentifikasi dan ditangkap para pelakunya. Upaya pencegahan dan penindakan tersebut yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat telah menimbulkan rasa aman di masyarakat.

Demikian juga terhadap penegakan hukum pelaku aksi terorisme yang berskala internasional seperti bom Bali, bom JW Marriott, atau bom Kuningan, telah dilakukan proses hukum. Dalam rangka mengantisipasi aksi-aksi terorisme lebih lanjut, baik yang berskala lokal maupun internasional, berbagai upaya preventif perlu terus dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun